Selasa 07 Nov 2017 23:35 WIB

DPP Golkar Minta Dedi Mulyadi tak Pindah Parpol

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Bupati Purwakarta yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi diwawancara wartawan di Gedung DPD Golkar, Jl Maskumambang, Kota Bandung, Senin (6/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bupati Purwakarta yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi diwawancara wartawan di Gedung DPD Golkar, Jl Maskumambang, Kota Bandung, Senin (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Sekretaris DPP Partai Golkar bidang Pemenangan Jawa I, Ratu Dian Hatifah mengatakan pihaknya telah mengimbau kepada Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi agar tidak pindah ke partai lain. DPP Golkar telah mengambil keputusan untuk mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Anggota DPR RI Daniel Muttaqien pada Pilgub Jawa Barat 2018 mendatang.

"Imbauannya Kang Dedi,agar beliau tidak pindah partai meskipun mendapatkan dukungan yang besar dari warga Jawa Barat untuk mencalonkan. Acuannya Kartu Tanda Anggota Golkar yang beliau pegang kalau tidak patuh, kami ada sanksi, Pak Setnov punya hak preogatif," ujar Ratu Alam, Selasa (7/11).

Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan, dirinya tidak pernah meninggalkan partai berlambang pohon beringin terkait keputusan rekomendasi DPP Golkar yang memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil (Emil) dan Daniel Muttaqien di Pilgub Jawa Barat 2018.

"Maka Jangan ada kalimat Pak Dedi meninggalkan Golkar. Menurut saya terbalik, hari ini kita yang ditinggalkan," ujar Dedi Mulyadi saat menggelar jumpa pers di Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat, di Jalan Maskumambang Kota Bandung, Senin (6/11).

Dedi menjelaskan, doktrin Golkar itu karya dan kekaryaan. Jadi, selama ini dirinya terus berkarya dan berkeliling ke sejumlah daerah di Jawa Barat untuk mengurus kader dan meningkatkan elektabilitas Partai Golkar. Setiap hari,yang ia lakukan pun mengurus kader, mengunjungi masyarakat miskin, dan membangun rumah rakyat tak mampu.

"Itu terus saya lakukan, sampai suara Partai Golkar naik 18 persen. Artinya tidak ada saya meningalkan, tapi mungkin kita yang ditinggalkan," tegasnya.

Saat ditanya tentang mulai diliriknya, Dedi oleh beberapa partai, Bupati Purwakarta tersebut mengatakan, prinsip dirinya adalah "mengalir seperti air". Ini, sangat tepat dijadikan sebagai pijakan baginya ditengah manuver politik yang terjadi tubuh Partai Golkar terkait Pilgub Jawa Barat 2018.

"Saya akan seperti air yang mengalir karena nasib manusia Allah lah yang menentukan. Bukan manusia yang nenentukan. Biarkan takdir politik yang menentukan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement