Selasa 07 Nov 2017 13:24 WIB

Pengemudi Ojek Online Masih Bandel Mangkal Sembarangan

Rep: Farah Nabila Noersativa/ Red: Joko Sadewo
Sejumlah pengemudi ojek online masih mangkal di tempat yang dilarang
Foto: republika/Farah Nabila Noersativa
Sejumlah pengemudi ojek online masih mangkal di tempat yang dilarang

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sekalipun sudah dikeluarkan aturan tentang Tempat Tunggu Sementara (TTS), pengemudi ojek online masih banyak yang mangkal di trotoar edkat minimarket, di Jalan Juanda, Kota Bekasi.

Salah satu pengemudi ojek online yang mangkal di titik itu, Medy (42), mengatakan titik tersebut memang merupakan titik pejemputan penumpang ojek online. "Penumpang juga udah biasa ke sini minta dijemput," katanya.

Pria asal Lampung itu lalu menerangkan soal titik-titik penjemputan lain di sekitaran Stasiun Bekasi. "Kalau di Jalan Perjuangan, ya di depan minimarket Jalan Perjuangan. Kalau di taman, jemputnya di depan pos polisi," tuturnya.

Padahal, titik-titik yang ia sebutkan, saat ini terpantau terpasang rambu dilarang parkir bagi ojek online. "Ya gimana lagi, rame sih," ujarnya.

Sementara titik atau tempat yang disediakan oleh Pemerintah Kota Bekasi, menurutnya, tak strategis dan terlalu jauh dari pintu stasiun. "Penumpang milihnya di tempat yang dekat dengan pintu stasiun," katanya.

Pengemudi ojek online yang lain, Suprapto (50) juga tak memungkiri, masih banyak ojek online yang menaik turunkan penumpang di trotoar mimimarket Jalan Juanda itu. "Kalau saya parkir dan bayar di minimarket sini, sambil nunggu penumpang," tuturnya.

Pria asal Jawa Timur itu juga sependapat dengan Medy, minimarket itu merupakan salah satu titik yang strategis, baik bagi penumpang maupun pengemudi. "Karena memang dekat dengan stasiun, sehingga penumpang ngga jauh jalannya," tuturnya.

Pria beranak dua itu juga mengatakan, walaupun telah ada TTS, jalan Juanda masih kerap padat hingga macet pada jam-jam sibuk. "Selalu padat di jam tujuh pagi, dan jam 16 sampai jam 19 malam," katanya.

Menurutnya, tak hanya ojek online yang menyebabkan kemacetan di Jalan Juanda walaupun telah ada TTS. "Walaupun ada angkot-angkot yang ke sana (TTS), tapi masih banyak juga angkot-angkot yang nyari penumpang di sini," ujarnya.

Tak hanya angkot, pria yang telah beroperasj ojek darinh selama 1,5 tahun itu juga mengatakan ojek pangkalan pun sering terlihat mangkal dan mencari penumpang persis di depan pintu Stasiun Bekasi.

"Tidak ada ketegasan hukuman, jadi semua trasnportasi umum baik online maupun konvensional masih sembarangan nyari penumpang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement