Senin 06 Nov 2017 19:49 WIB

126 Negara Sepakat Sejahterakan Hiu

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Joko Sadewo
Seekor Hiu Paus (Rhincodon typus)
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Seekor Hiu Paus (Rhincodon typus)

REPUBLIKA.CO.ID, Tiga spesies Hiu dan tiga spesies Pari akan mendapatkan perlindungan ekstra di berbagai negara. Sebuah perjanjian konservasi yang terjadi Filipina dihadiri oleh 126 negara yang mendukung perlindungan tersebut.

Dalam pertemuan yang terjadi di Manila tersebut menunjukkan bahwa sudah banyak negara yang meningkatkan tindakan mereka untuk melindungi satwa yang berpindah tempat secara teratur. Baik satwa di bawah laut, darat, dan langit.

Konvensi tentang Konservasi Spesies Bermigrasi (CMS) Hewan Liar telah memperluas perlindungan, khususnya bagi Hiu paus, Hiu gelap, Hiu biru, Hiu malaikat (angelsharks), Common Guitarfish, dan the white-spotted wedgefish. Kesemua hewan tersebut masuk dalam daftar merah IUCN sebagai spesies yang terancam punah. Hiu paus bahkan tercatat hampir punah sementara angelshark tercatat sangat terancam punah.

Dalam situs CMS disebutkan dalam kesepakatan tersebut ditulis "Larangan mengambil satwa yang termasuk dalam spesies yang telah disebutkan di atas, kecuali jika dilakukan dengan cakupan yang sangat terbatas, pelestarian, bahkan jika perlu dilakukan pemulihan habitat dengan cara mencegah, menghapus, atau mengurangi hal yang dapat menghambat migrasi mereka serta mengendalikan faktor yang dapat membahayakan mereka."

Matt Collis dari Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan menyatakan hingga saat ini tidak ada perlindungan bagi hiu paus di seluruh rangkaiannya. Tidak ada pula pengelolaan perikanan hiu biru atau peraturan perdagangan internasional, walaupun sekitar 20 juta Hiu biru ditangkap setiap tahunnya di seluruh dunia.

Perlindungan besar lainnya diberikan bagi satwa darat, seperti 10 spesies Burung Bangkai, Macan Tutul, dan Singa. Jerapah dimasukkan dalam kategori apendiks II yaitu spesies yang tidak terancam punah tapi mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan. Sementara Simpanse masuk dalam apendiks I dan II.

"Binatang yang berimigrasi memainkan peran penting dalam ekosistem planet kita. Mereka bertindak sebagai penyerbuk, mengendalikan hama, dan sumber makanan dan pendapatan," ujar Theresa Mundita Lim dari Biro Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Filipina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement