Ahad 05 Nov 2017 22:24 WIB

Ribuan Armada Grab Telah Uji KIR

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas memeriksa mobil taksi daring saat uji kir di Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP-PKB) Pulogadung, Jakarta, Ahad (5/11).
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Petugas memeriksa mobil taksi daring saat uji kir di Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP-PKB) Pulogadung, Jakarta, Ahad (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibarata mewakili Grab seluruh Indonesia mendukung kewajiban uji KIR pada moda transportasi daring. Uji KIR bertujuan atas keselamatan penumpang yang sebelumnya ada peraturan di dalam Undang-undang.

Jumlah armada grab saat ini ada sebanyak 9.400 yang ada di DKI Jakarta dan sudah melalui uji KIR. "Saat ini pekerjaan rumahnya adalah bagaimana mempercepat uji KIR agar semua armada bisa mendapat kelayakan perjalanan demi keselamatan penumpangnya," ujar Ridzki selesai ikut serta Menhub Budi melakukan kunjungan uji KIR di UP PKB Pulogadung, Ahad (5/11).

Maka dari itu menurutnya perlu kerja sama dengan pihak swasta agar proses pengujian KIR berlangsung dengan cepat. Diketahui per harinya UP PKB menguji kendaraan 200 armada. Sedangkan khusus transportasi daring diadakan hanya di hari Ahad saja. "Kita tambah fasilitasnya, koordinasi dengan Kementrian Perhubangan dengan Dinas Perhubungan, berapa banyak jumlah armada, kapasitas per harinya berapa," ujarnya.

DKI Jakarta ini membuat standar bagi daerah lain untuk uji KIR. Di luar daerah sudah berbeda. Keseluruhan jumlah armada grab di seluruh Indonesia ada ratusan ribu, maka menurutnya di daerah juga diperlukan adanya sosialisasi wajib uji KIR bagi moda transportasi daring. "Setiap daerah beda, standardisasinya, biayanya, untuk itu perlu arahan Kemenhub mendorong pemda agar terlaksananya uji KIR," ujarnya.

Untuk memberi kenyamanan dan agar mitra pengemudi termotivasi uji KIR, Grab menggratiskan biaya uji KIR selama waktu tertentu. "Kami sangat tepat hukum dan harus berlandaskan hukum untuk keselamatan penumpang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement