Jumat 03 Nov 2017 19:34 WIB

Tanggapi Survei Indo Barometer, Ridwan Kamil: Alhamdulillah

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Ridwan Kamil
Foto: ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menanggapi hasil survei yang dirilis Indo Barometer di Kota Bandung, Jumat(3/11). Menurut pria yang akrab disapa Emil tersebut, hasil survei Indo Barometer adalah kepercayaan masyarakat Jawa Barat terhadap kinerjanya.

"Alhamdulillah kalau hasilnya masih baik. Saya akan berusaha mempertahankan dan terus bekerja dengan sosialisasi, fisik, digital dan lainnya," ujar Emil usai menghadiri acara Ground Breaking Taman Asia Afrika di kawasan Kiara Artha Park, Jalan Ibrahim Adjie, Jumat(3/11).

Emil pun berterima kasih kepada wartawan yang sudah menulis berita dan dibaca warga di luar Kota Bandung. "Padahalkan, saya kan Wali Kota Bandung," ucapnya.

Namun, kata Emil, hasil survei bukan menjadi jaminan untuk menjadi pemenang dalam Pilgub Jabar 2018. Ia menilai, hasil survei hanya salah satu indikator saja. Sebab, dengan tidak adanya survei akan sulit melihat atau menentukan pergerakan selanjutnya.

"Survei itu salah indikator. Sekarang, kalau tidak menggunakan survei kita mau percaya siapa? Feeling, kira-kira, kata orang? ya susah. Makanya, kita mempercayai survei," katanya.

Emil mencontohkan, bukti hasil survei bukan menjadi jaminan menang pilkada pernah terjadi di DKI Jakarta. Ketika itu, hasil survei individu menunjukan angka yang tinggi dibandikan pasangan lainnya. Tetapi, ketika Pilkada malah kalah.

"Kalah itu bukan karena hasil surveinya keliru. Namun, karena dalam perjalanannya individu yang diusungnya mengalami masalah sehingga kalah. Hasil survei itu hanya mapping kondisi saat ini," katanya.

Karena itu, kata Emil, hasil survei yang sudah dilakukan sejumlah lembaga akan dijadikan indikator untuk dijadikan bahan dalam menghadapi Pilgub Jabar 2018. Ia pun berharap, dalam prosesnya nanti tak akan ada kendala.

"Doakan saja saya agar disaat perjalannya nanti tidak ada masalah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement