REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) menyambut baik wacana koalisi PDIP-PKS di Pilgub Jawa Barat. Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin walaupun koalisi PDIP-PKS masih di tataran wacana.
"Semua berhak dalam politik, termasuk bila benar wacana PDIP akan berkoalisi dengan PKS. Itu biasa," kata Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Kamis (2/11).
Semua partai berhak untuk berkoalisi dengan partai manapun. Seperti PAN di beberapa daerah juga saling berkoalisi dengan partai lain. Apalagi kalau di daerah syarat kursinya tidak cukup untuk mencalonkan, tentu harus berkoalisi.
"Karena kalau mau usung sendiri bisa jadi calonnya gak jadi, karena itu koalisi dengan partai apapun wajar saja," terang Zulkifli.
Jadi dalam politik, ia menegaskan, semua partai bisa berkoalisi dengan siapa saja terbuka. Tergantung pada kandidatnya juga. Untuk Pilgub Jabar, PAN sendiri telah komitmen untuk mendukung Deddy Mizwar sebagai calon gubernur. Sementara untuk calon wakil gubernur diakuinya masih dalam pembicaraan.
Sebelumnya nama istri gubernur Jabar saat ini, Netty Heryawan santer disebut akan masuk dalam bursa calon gubernur Jabar dari PDIP. Ini terlihat ketika Netty penuhi undangan PDIP di acara sumpah pemuda. Bahkan istri Ahmad Heryawan ini menyebut potensi PKS dan PDIP berkoalisi pada Pilgub Jawa Barat 2018 hal yang biasa.