REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) bersama PT Sharp Corporation Jepang tengah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2 MW di kawasan Jakabaring. PLTS yang energi listriknya akan memasok kebutuhan listrik di komplek Jakabaring Sport City (JSC) pada Asian Games 2018 mendatang pembangunan konstruksinya dijadwalkan selesai Desember 2017.
Namun, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengharapkan target pembangunan konstruksinya bisa dipercepat. “Tanggal 21 November akan ada bersama seluruh instansi. Kalau bisa sebelum rapat pengerjaan konstruksi sudah selesai dan bisa dipaparkan dalam rapat,” kata Alex Noerdin saat menerima pimpinan PT Sharp Corporation Japan Mr Sato di Griya Agung, Kamis (2/11).
Pada 21 November 2017 akan dilaksanakan rapat bersama seluruh instansi terkait, dari PT Sharp Corporation, perwakilan pemerintah Jepang, instansi terkait, Pemerintah Provinsi Sumsel, PT PLN, dan BUMD PDPDE (Perusahan Daerah Pertambangan dan Energi). Percepatan pembangunan konstruksi tersebut menurut Gubernur Sumsel juga untuk mengejar tenggat subsidi dari pemerintah Jepang pada Desember 2017
Alex juga menginstruksian PDPDE sebagai penanggungjawab proyek yang menggunakan sistem joint crediting menchanism (JCM) tersebut dapat bekerja dengan aktif dan berkonsultasi terus menerus dengan PT Sharp Corporation. Sehingga, kendala-kendala yang dihadapi dapat lebih cepat diselesaikan, seperti proses pengiriman barang baik dari Jepang, Cina dan negara lainnya.
“Kalau ada masalah yang bisa menghambat segera laporkan ke saya, jadi kita bisa bantu supaya bisa cepat selesai,” pesan orang nomor satu di Sumsel tersebut.
Sementara itu, pimpinan PT Sharp Corporation Japan Mr Sato menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak terkait khususnya khusnya kepada gubernur dan Pemerintah Provinsi Sumsel, sehingga proyek PLTS tersebut dapat berjalan lancar. Sato mengharapkan pengerjaan proyek dengan nilai investasi 3 juta dolar AS tersebut bisa dipercepat untuk mengejar batas waktu yang diberikan pemerintah Jepang yakni untuk subsidi dana harus bisa diterima pada Desember 2017 mendatang.
“Kami mengharapkan pengerjaan di lokasi bisa dipercepat agar subsidi bisa didapatkan pada Desember nanti. Juga ada beberapa agenda yang akan dibahas pada rapat 21 November mulai dari kondisi terkini dari proyek, permasalahan dan kendala yang dihadapi dan sebagainya,” ujarnya.
Menurut Direktur Operasional PDPDE Sjamsul Rizal Usman, pengerjaan PLTS di Jakabaring tersebut saat ini sudah dalam pengecoran balok pondasi. Hingga kini, kemajuan proyek mencapai 40 persen. “Kendala yang dihadapi saat ini hujan mengakibatkan lokasi pengerjaan becek sehingga sedikit menghambat. Pembangunan konstruksi akan terus dipercepat,” katanya.