Kamis 02 Nov 2017 18:04 WIB

Kisruh Pendamping Ridwan Kamil, Nasdem Ajak Bentuk Tim Ahli

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua DPW Partai Nasdem Jabar Saan Mustopa menyerahkan surat rekomendasi kepada Wali Kota Ridwan Kamil
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ketua DPW Partai Nasdem Jabar Saan Mustopa menyerahkan surat rekomendasi kepada Wali Kota Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Provinsi Jawa Barat Saan Mustopa mengatakan, Ridwan Kamil dan Nasdem belum memutuskan siapa calon gubernur yang akan memdampingi Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2018 mendatang. Ia mengatakan, calon wakil gubernur yang sudah muncul di publik maupun media massa, masih merupakan usulan.

"Baru sekedar usulan dari partai-partai politik, seperti Golkar mengusulkan Daniel Muttaqien, PPP mengusulkan Uu (Uu Ruzhanul Ulum), bahkan PKB juga mengusulkan tiga nama. Jadi ini adalah usulan-usulan," katanya kepada wartawan di Gedung SMRC, Jakarta, Kamis (2/11).

Ia menyebutkan, antara Nasdem dan Ridwan Kamil menganut sistem kesetaraan dalam menentukan siapa calon gubernur yang akan mendampingi Ridwan Kamil. "Kita partai pendukung tidak ada merasa mayoritas secara kursi ataupun minoritas," katanya.

Untuk itu menurutnya, tidak ada perbedaan antara partai pendukung yang menyumbang kursi terbanyak dan terkecil, dalam menentukan siapa calon gubernur yang layak mendampingi Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2018 mendatang.

Selain itu, ia mengatakan  Nasdem akan menawarkan kepada partai koalisi untuk membentuk tim independen yang terdiri dari berbagai ahli. Yang nantinya tim ini akan melakukan survei terkait calon wakil gubernur untuk disimulasikan dengan Ridwan Kamil.

"Agar (calon wakil gubernur ini nantinya) menjadi lebih objektif bisa diterima oleh semua (koalisi)," tambahnya.

Ia juga menambahkan, akan memperkuat elektibilitas Ridwan Kamil terhadap wilayah yang masih rendah pendukungnya. Walaupun hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting pada Oktober 2017, membuktikan Ridwan Kamil unggul dari calon lain yang berpotensi untuk maju dalam Pilkada 2018 mendatang.

"Secara keseluruhan relatif tidak terlalu banyak, tapi memang ada beberapa daerah seperti Purwakarta, itu kan basisnya Dedi Mulyadi". Ia menambahkan," Jadi harus kita perkuat," tambahnya.

Untuk memperkuat elektabilitas Ridwan Kamil, ia mengatakan akan menggunakan infrastruktur partai koalisi, baik Nasdem, PPP dan PKB. "Karena masing-masing partai di semua daerah memang punya infrastruktur yang cukup memadai untuk bisa menjajakan Kang Emil ke daerah-daerah seperti itu," katanya.

Ridwan Kamil juga memiliki pendukung dari luar partai koalisi. "Semacam relawan, dan saya yakin mereka bisa mengantarkan Kang Emil ke daerah-daerah yang maksimal," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement