REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Petugas Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengamankan tiga warga negara asing asal Cina, sekitar pukul 08.00 WIB, Sabtu (28/10) lalu. Ketiga WNA tersebut diamankan lantaran membawa benih padi seberat 16 kilogram yang tidak dilengkapi sertifikat bebas penyakit.
Eliza menuturkan, benih padi tersebut diduga berpotensi membawa penyakit baru yang disebabkan oleh organisme dari golongan cendawan, bakteri ataupun virus.
"Diantaranya virus Dyckeya chrysanthemi, Pseudomonas pyringae pv Syiringae, dan Barley Stripe Mosaic Virus dan 10 organisme lainnya yang berpotensi merusak pertanaman padi di Indonesia," ujar Kepala Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Soetta Eliza Suryati Roesli, Kamis (2/11).
Eliza menambahkan, benih padi tersebut disimpan dalam enam buah kaleng dan disimpan didalam koper. Kuat dugaan hal tersebut dilakukan pelaku untuk mengelabui petugas X-ray Bandara.
Ketiga WN Cina tersebut tiba di Indonesia dari Kuala Lumpur menggunakan pesawat dengan nomor penerbangan MH-727. Rencananya benih padi tersebut akan dibawa ke Yogyakarta.
"Kami terpaksa menyita benih padi tersebut karena tidak sesuai prosedur. Selain tidak dilengkapi dokumen persyaratan masuknya benih dari luar negeri, benih ini juga diduga mengandung bakteri yang dapat membahayakan pertanian Indonesia," kata Eliza.
Eliza mengatakan, pihaknya bersama kepolisian sedang melakukan penyelidikan terhadap masuknya benih padi tersebut. "Mereka (pelaku) diijinkan melanjutkan perjalanannya, namun paspornya kami tahan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian," ujarnya.