Kamis 02 Nov 2017 04:03 WIB

Dinding Balai Kota Yogyakarta akan Dihiasi Mural

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti melakukan penggoresan pertama di dinding mural di Balaikota Yogyakarta.
Foto: Humas Pemkot Yogyakarta
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti melakukan penggoresan pertama di dinding mural di Balaikota Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ada yang berbeda di Kantor Wali Kota Yogyakarta. Kesan berbeda nampak dari dinding gedung utama Balai Kota karena mulai hari ini dinding tersebut akan di hiasi mural oleh beberapa seniman dengan desain gambar bercerita tentang ikon wisata yang berada di Kota Yogyakarta.

Kegiatan tersebut merupakan satu langkah Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti untuk terus memberikan ruang untuk para seniman di Kota Yogya untuk mengeksplorasi kreativitasnya di bidang seni. Kegiatan ini juga sebagai upaya untuk memfasilitasi para seniman yang memiliki hobi menggambar.

Selain itu dengan adanya mural ini bisa dijadikan media untuk relaksasi agar pikiran segar kembali dan tidak mudah stres dan jenuh. Dengan adanya gambar mural pun bisa dijadikan sumber inspirasi, ide dan inovasi baru katanya di Balaikota, Rabu (1/11).

Bahkan ia menjamin bahwa pihaknya tidak akan melarang kreativitas para seniman warga dalam membuat mural selama tidak ada kaidah estetika publik yang dilanggar.

"Mural itu kan seni yang temporer, yang datang silih-berganti. Umurnya dua atau tiga tahun, lalu diganti. Selama ada unsur estetika publik dan memberikan edukasi yang baik, saya kira tidak masalah. Tidak usah dilarang-larang," ujar dia.

Selain itu, lanjutnya, dengan adanya kegiatan mural ini juga bertujuan untuk meminimalisir vandalisme yang tidak terarah dari kalangan pemuda. Dengan bakat yang dimiliki, seniman bebas melukis ditembok yang sudah disiapkan dan hasil dari lukisannya akan kelihatan rapih.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota juga ikut memberi ide kepada komunitas seni tentang gambar yang akan dimural pada salah satu dinding, yakni adalah gambar Tugu Pal Putih dan Keraton Yogyakarta serta gambar pasar Beringharjo dengan teknik WPAP (Wedha's Pop Art Potrait).Ia berharap kedepan Kota Yogya menjadi wisata mural dan di setiap Kecamatan di Kota Yogya memiliki desain mural yang berbeda-beda tergantung ikon wisata diwilayah tersebut.

"Harapan saya itu tematik. Misalnya di sini temanya apa, di tempat lain tema apa lagi. Sehingga orang melihat nya berbeda-beda. Dan dengan melihat mural itu, orang langsung tahu mereka sedang berada di mana," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement