REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa Pembangunan Daerah dan Transmigtasi mendorong pemuda di desa untuk memanfaatkan media sosial sebagai tempat untuk menyebarkan ide-ide kreatif dalam membangun desa.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sekretaris Jenderal(Sekjen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transrmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi mengingatkan kepada para pegawai dilingkup Kemendes PDTT terutama para pemuda dan pemudi untuk terus bekerja keras secara profesional dalam mengawal pembangunan di 74.910 desa.
Menurutnya, Kemendes PDTT dibentuk dengan semangat mengawal perwujudan Nawacita ke-3 yang digagas Presiden Joko Widodo yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
“Selain mengawal pembangunan di 74.910 Desa, Kementerian ini juga bertugas untuk meningkatkan kualitas pembangunan di 122 Daerah Tertinggal, 41 Kabupaten/kota Perbatasan, 67 Kabupaten Pulau/Kecil Terluar dan 619 Kawasan Transmigrasi. Selain itu, masih ada kabupaten rawan bencana, rawan konflik dan rawan pangan yang juga perlu diintervensi,” kata Anwar di Jakarta, Selasa (31/10).
Diakuinya, bahwa dalam menjalankan tugas tersebut bukanlah perkara yang sangat mudah. Sehingga diperlukan semangat untuk terus bekerja keras. “Buktikan bahwa kita mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Sudah saatnya kita membangun visi yang besar menatap dunia,” katanya.
Lebih lanjut Sekjen mengatakan bahwa pemuda zaman dahulu berbeda dengan jaman era globalisasi saat ini. Di zaman dahulu, seluruh pemuda bisa bersatu dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia meski dengan keterbatasan komunikasi dan besarnya jarak yang memisahkan para pemuda di seluruh negeri.
Generasi muda saat ini dimudahkan dalam akses komunikasi dan transportasi seperti smart phone yang dapat digunakan untuk berkomunikasi setiap saat dari Sabang sampai Merauke. Bahkan, media sosial yang menjadi tempat untuk menyebarkan ide-ide kreatif.
"Seharusnya kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk menguatkan persatuan, memudahkan untuk berkumpul dan saling berinteraksi untuk membangun desa," katanya.
Anwar juga meminta kepada para generasi muda di era globalisasi ini untuk terus menjaga api semangat sumpah pemuda yang pernah menjadi pesan Presiden Pertama Indoenesia Soekarno dalam pidatonya yang mengingatkan bahwa perjuangan masih belum berakhir.
“Bung Karno pernah menyampaikan jangan mewarisi abu sumpah pemuda. Tapi, warisilah api semangat sumpah pemuda. Kalau sekedar mewarisi abu, masyarakat hanya akan puas dengan Indonesia saat ini. Tapi, ini bukan tujuan akhir,” katanya.
Indonesia, kata Anwar, masih harus bertumbuh kembang lagi. Terutama pada sektor perekonomian masyarakat. Sehingga, peran pemuda sangatlah penting untuk terlibat dalam pengembangan kesejahteraan di desanya masing-masing.
Apalagi, Kemendes PDTT telah memiliki empat program prioritas dalam memanfaatkan penggunaan dana desa yakni pengembangan produk unggulan desa, pembangunan Embung, pembentukan BUMDes dan pembangunan sarana olahraga.
“Pemuda harus bisa aktif untuk terlibat dalam pemanfaatan penggunaan program Kemendes PDTT yang bisa memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat desa. Oleh karena itu, mari kita semua sama-sama kawal program ini agar lebih tepat sasaran,” katanya.