REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berpesan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung untuk merancang kampanye-kampanye kreatif. Sebab di Kota Bandung, sebagian besar warganya senang akan kreativitas yang menggembirakan.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan kampanye yang kreatif menjadi ciri penyelenggaraan pesta demokrasi yang aman dan nyaman. "Saya titip terjemahkan kampanye pilkada yang kondusif, bertemu warga untuk berpartisipasi sehingga jangan sampai menyesal lima tahun karena salah pilih pemimpin," ujarnya.
Hal tersebut diutarakan oleh Emil saat menghadiri Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Janji Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Tahun 2018 di Pendopo Kota Bandung, Ahad (29/10).
Pada kesempatan itu, Emil berharap tidak terjadi hal-hal yang menguras energi berlebihan sehingga hidup menjadi tidak produktif. "Kehebohan Jakarta saya doakan tidak terjadi di Jawa Barat, pemilihan Pilpres tidak seperti 2014 yang membelah warga Indonesia sampai hari ini dalam opini-opini," kata Emil.
Ia pun mengingatkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung agar senantiasa mengawal pesta demokrasi tahun depan dengan sebaik-baiknya. Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan suasana yang aman dan nyaman sangat penting dalam penyelenggaraan pilkada.
Menurut Emil, hal itu juga berkaitan dengan kampanyekan gerakan bersama menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu syarat penting menuju pencapaian tersebut adalah keamanan sosial politik dalam pergantian kepemimpinan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Pilkada serentak di Jawa Barat tahun depan merupakan bagian dari proses tersebut. Ia pun turut mendoakan agar Pilkada serentak di Jawa Barat, termasuk juga di Kota Bandung, bisa berjalan dengan kondusif.
Hari ini, sebanyak 150 orang PPK dilantik oleh Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Alimubarok. Merekalah yang akan menjadi ujung tombak pelaksanaan Pilkada serentak di kewilayahan tahun depan. "PPK dituntut harus profesional, berintegritas, dan independen," ujar Rifqi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika