Ahad 29 Oct 2017 20:40 WIB

MPR Ingatkan Tiga Bahaya Laten

Rep: Frederikus Bata/ Red: Agus Yulianto
Wakil Katua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid (HNW).
Foto: MPR RI
Wakil Katua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid (HNW).

REPUBLIKA.CO.ID, TENGGARONG -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Muhammad Hidayat Nur Wahid mengingatkan, bahaya laten di Tanah Air. Kata dia, saat ini, ada pihak-pihak yang setiap saat mau memecah belah Indonesia.

"Kelompok separatisme masih ada, ada yang menginginkan komunis kembali hidup. Ada radikalisme juga. Kondisi-kondisi yang penting untuk kita koreksi," kata Hidayat di Tenggarong,  Kalimantan Timur,  Ahad (29/10).

Karena itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi empat pilar ke seluruh daerah. Ini guna menumbuhkan kesadaran akan arti Pancasila,  UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. 

"Momentumnya juga berkaitan dengan hari Sumpah Pemuda. Kemarin ada banyak deklarasi dari banyak pihak untuk menolak radikalisme,  menolak intoleransi, dan sebagainya," ujar Hidayat.

Ia menegaskan, pemahaman tentang pentingnya menjaga NKRI tugas semua pihak. Menurut Hidayat kontrol terhadap hal itu tak hanya sebatas di pusat..

"Karena kita tidak mungkin hanya melihat di Jakarta saja, di daerah tidak. Bukan hanya tugas kalangan muda,  tapi juga orang tua. Tidak mungkin hanya guru, murid juga harus," tutur politisi PKS ini.

Hidayat mengingatkan, para pendiri bangsa dari berbagai kalangan tak pernah terpecah belah. Contoh demikian menjadi pelajaran untuk generasi saat ini. "Kita hadir kembali sebagai warga negara dengan moderasinya,  dengan toleransinya," tutur tokoh berusia 57 tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement