Ahad 29 Oct 2017 14:10 WIB

Lagi, Mobil Patroli Aparat Ditembaki di Tembagapura

Rep: arif satrio nugroho/ Red: Budi Raharjo
Petugas keamanan berjaga di Check Poin 28 sebagai akses keluar masuk kendaraan PT Freeport di Timika, Papua, Minggu (30/4).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas keamanan berjaga di Check Poin 28 sebagai akses keluar masuk kendaraan PT Freeport di Timika, Papua, Minggu (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kontak senjata kembali terjadi antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan aparat Polri di Tembagapura, Papua, Ahad (29/10) pagi tadi. Penembakan itu mengenai kendaraan aparat yang sedang bertugas di wilayah tersebut.

"Tadi pagi terjadi kontak, tembakan yang mengenai mobil anggota yang sedang melaksanakan patroli," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ahmad Mustofa Kamal pada Republika, Ahad (29/10).

Sejauh ini, menurut Kamal tidak ditemukan adanya korban jiwa baik dari kelompok aparat maupun penyerang. Selain itu, polisi juga masih mendalami kejadian yang baru terjadi pagi tadi tersebut. "Personel masih di lokasi. Tapi belum ada kronologis lengkapnya," kata dia menambahkan.

Sebelumnya, patroli Brimob Detasemen B Timika ditembaki ketika melintasi Gunung Sangker Kalibua, Utikini, Tembagapura, pada Sabtu (22/10). Dua anggota Brimob terluka dalam serangan tersebut. Sehari kemudian, pengejaran terhadap penembak memicu baku tembak di Jembatan Utikini. Seorang anggota Brimob, Briptu Berry Pramana Putra, gugur dalam baku tembak.

Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom pada Republika mengungkapkan, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan yang frekuensinya meningkat belakangan. Serangan-serangan itu, kata Sebby, akan ditingkatkan hingga mencapai titik puncak pada 2018 nanti.

Kamal pun menegaskan, dalam perspektif kepolisian, kelompok apapun itu tetap dimasukkan dalam Kelompok Kriminal Bersenjata. Polisi pun masih terus melakukan perburuan para pelaku tersebut. "Siapa saja yang melakukan kejahatan tetap harus bertanggung jawab," tegas Kamal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement