Ahad 29 Oct 2017 08:44 WIB

Korban Tewas Pabrik Kembang Api Kosambi Bertambah

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Nur Aini
Kondisi suasana pascaledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kondisi suasana pascaledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Salah seorang pegawai PT Panca Buana Cahaya Sukses, pabrik kembang api, yang mengalami luka bakar hingga 80 persen, Nurhayati (20 tahun) menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (28/10) kemarin.

Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Lili Kholidah mengatakan bahwa sebelumnya, Nurhayati sempat menjalani operasi dan berada di ruang ICU selama dua hari sebelum akhirnya dinyatakan meninggal. "Kami sudah upayakan tindak operasi namun memang, infeksi pada luka bakar korban tak bisa ditahan yang akhirnya, korban meninggal," tutur Lili.

Lili menambahkan, Nurhayati mengalami luka bakar di seluruh tubuh, terutama di bagian punggung dan kepala yang mengalami luka serius. Nurhayati dinyatakan meninggal pada pukul 10.55 WIB di ruang ICU dan langsung dimakamkan Sabtu (28/10) kemarin. Meninggalnya Nurhayati menambah jumlah korban yang meninggal akibat kebakaran di pabrik petasan, Kosambi, Kabupaten Tangerang. Jumlah korban tewas sebelumnya tercatat mencapai 47 orang.

Sebelumnya, satu korban yang berhasil diidentifikasi atas nama Surnah (14 tahun) juga langsung dimakamkan di TPU Belimbing, Kosambi, Kabupaten Tangerang, tidak jauh dari rumahnya. Kapolres Tangerang Kota, Kombes Harry Kurniawan ikut menyolatkan dan menggotong jasad Surnah hingga ke perisitirahatan terakhir.

"Polres Metro Tangerang turut berduka cita atas kepulangan almarhumah, dan semoga keluarga yang ditinggalkan kesabaran atas musibah ini," kata Harry, Sabtu (28/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement