Ahad 29 Oct 2017 00:59 WIB

Teknologi dalam Balutan Iman dan Takwa BJ Habibie

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Elba Damhuri
Pulang. Presiden Ke-3 RI, Prof Dr-Ing BJ Habibie pulang usai di berikan penganugrahan di acara 53 FTUI Untuk Negri di Gandaria City, Jakarta, Sabtu (28/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pulang. Presiden Ke-3 RI, Prof Dr-Ing BJ Habibie pulang usai di berikan penganugrahan di acara 53 FTUI Untuk Negri di Gandaria City, Jakarta, Sabtu (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, Berjalan tergopoh menaiki podium tempat Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie menerima penghargaannya. 'Lifetime Engineering Dedication Award' sebuah penghargaan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang diberikan untuknya.

Dalam cuaca yang mendung, diiringi hujan dan sesekali suara petir terdengar, tepat pukul 15.00 WIB, pameran FTUI Untuk Negeri di ballroom Lt UG Gandaria City Mall, ramai didatangi pengunjung. Pengunjung penasaran melihat sosok BJ Habibie yang dikenal sebagai sosok jenius yang romantis.

Menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Rektor UI Muhammad Anis, dengan disaksikan oleh Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Muhammad Dimyati, BJ Habibie disambut riuh tepuk tangan pengunjung.

Tidak sampai di situ, usai menerima piala, seluruh mahasiswa dan mahasiswi UI yang hadir, langsung berhamburan menghampiri panggung mengajak foto bersama sang pembuat pesawat terbang itu. Banyak juga yang mengajak selfie, meski berdesakkan, senyum yang tersungging dari bibir BJ Habibie tidak berkurang sedikitpun.

Kehadiran sosok menginspirasi itu, tidak lengkap jika tidak mendengarkan pidatonya yang sudah dipastikan bisa membangkitkan semangat generasi muda. Dan benar saja, gaya berbicara patriotisme BJ Habibie, mampu membakar semangat anak-anak muda yang melihatnya.

Teknologi yang sangat ia kuasai hingga ia mampu membuat pesawat terbang, ternyata ia dapat dengan balutan iman dan takwa dalam kehidupannya sehari-hari. Memang betul, dia beragama Islam, namun di negara yang majemuk ini, ia memiliki definisi tersendiri tentang iman.

"Orang tanya, apa itu iman? Dan banyak buku tentang iman, kalau mau detil tanya Quraish Shihab. Tapi, interpretasi saya, orang beriman itu kalau dia masuk dalam ruangan ini, lalu ada orang yang perlu bantuan, tanpa perlu disuruh dia langsung datangi orang itu untuk membantu," tutur BJ Habibie dalam pidatonya dengan intonasi suara yang jelas dan tegas, Sabtu (28/10) sore.

Namun, di satu sisi ia mengingatkan, dalam membantu juga harus hati-hati. Jangan sampai menghina. Ia memberikan sebuah pengandaian tentang membantu tetapi menghina. "Saya kasih daging sapi, ternyata dia beragama Hindu dan tidak makan sapi, lalu kita hina dia. Ini tidak boleh," ujar Habibie.

Teknologi tanpa iman dan takwa sama saja kosong. Menurut Habibie, manusia tidak hanya beriman, tetapi juga harus bertakwa, tahu harus bagaimana, dan tahu porsi masing-masing. "Karena itu saya kombinasikan beriman dan bertakwa. Itu melalui proses pembudayaan," kata dia lagi masih dengan nada menggebu.

BJ Habibie juga menghubungkan iman dan takwa dengan pembudayaan. Generasi muda harus memiliki nilai-nilai perilaku yang berakar pada proses pembudayaan, yang menghasilkan nilai-nilai iman dan takwa yang tinggi. Jika iman dan takwa sudah tinggi, tapi tidak mengerti yang namanya ilmu dan teknologi, lalu tidak mampu membuat semua yang dibutuhkan terwujud, maka generasi muda itu tidak bisa maju.

"Jiwa ini harus kita pelihara. Jiwa ini adalah cikal bakal dari seluruh bangsa Indonesia. Jiwa ini yang akan menjadikan kita unggul. Unggul dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tapi unggul juga dalam penguasaan iman dan takwa," kata dia lagi.

Betapa BJ Habibie berpesan agar generasi muda menjadi SDM yang berkualitas ke depannya, dengan mengikatkan antara teknologi dengan iman dan takwa versi dia, dalam bangsa yang majemuk ini. Keanekaragaman bukan sesuatu yang harus membuat percaya diri luntur, keanekaragaman justru menjadi satu kekuatan yang bisa menghasilkan karya luar biasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement