REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 semakin memanas. Partai GOlkar melakukan manuver yang bikin terkejut banyak pihak dengan tidak mengusung kader potensialnya, Dedi Mulyadi yang juga ketua DPD Golkar Jabar.
Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar telah menetapkan dukungan kepada Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang. DPP Partai Golkar juga menyandingkan kadernya Daniel Mutaqien Syafiuddin sebagai calon wakil gubernur pendamping Ridwan Kamil. Surat Keputusan (SK) penetapan untuk keduanya sudah dikeluarkan DPP Golkar.
"DPP Partai Golkar telah menetapkan calon Gubernur adalah RK dan saudara Daniel Mutaqien sebagai cawagub untuk Pilkada Jawa Barat," ujar Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta pada Jumat (27/10).
Idrus mengatakan, surat keputusan penetapan DPP Partai Golkar terhadap pasangan tersebut juga telah ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan dirinya sebagai Sekjen Partai Golkar. Namun demikian, pemberian rekomendasi memang belum dilakukan dan masih menunggu waktu yang tepat.
Ia juga mengungkap proses penetapan DPP Partai Golkar terhadap pasangan tersebut melalui proses yang panjang. Partai Golkar telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk telah berkomunikasi dengan Ridwan Kamil secara langsung.
Dedi Mulyadi pun enggan menanggapi manuver politik DPP Partai Golkar yang lebih memilih mendukung Ridwan Kamil dibanding dirinya. Meski tak dipilih Golkar, Dedi tetap semangat maju di Pilkada Jabar.
"Untuk soal itu, nanti saya beri keterangan resmi hari Selasa (31/10)," ujar Dedi Mulyadi, di kantor DPD Golkar Jabar, Kota Bandung, Jumat (28/10).
Menurutnya, hari Selasa nanti Golkar Jabar akan memberikan keterangan secara resmi mengenai langkah yang akan dilakukan Dedi Mulyadi dalam Pilkada Serentak 2018. Namun ia memastikan, saat ini kondisinya tidak terlalu berpengaruh mengenai kabar dukungan politik Golkar kepada Wali Kota Bandung tersebut.
"Ya semangat dong, masa enggak punya semangat. Hari Selasa yah," katanya.
Saat ini, ia hanya ingin mencairkan suasana dengan menyaksikan hiburan kebudayaan tradisional yang digelar DPD Golkar Jabar. Selain itu, menurutnya, akhir pekan bukan saatnya membicarakan politik, tetapi harus diisi oleh kebahagiaan.