Sabtu 28 Oct 2017 04:27 WIB

KPK Ajak Pemuda Indonesia Bersumpah Anti Korupsi

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak seluruh masyarakat, khususnya pemuda Indonesia ikut berperan dalam memmerangi tindak pidana korupsi. KPK pun memodifikasi teks Sumpah Pemuda menjadi Sumpah Pemuda Antikorupsi.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarief mengatakan, peringatan Sumpah Pemuda merupakan hal penting. Hal ini lantaran Sumpah Pemuda merupakan cikal bakal lahirnya Bangsa Indonesia.

Syarief menuturkan terdapat tiga poin yang perlu diingat dalam memperingati hari sumpah pemuda. Pertama, mengetahui apa itu korupsi dan menjauhkan diri dari korupsi.Kedua, ikut terlibat dalam kampanye, pendidikan, dan pemberantasan korupsi.

"Ketiga, memulai dari sendiri untuk tidak melakukan sikap koruptif, seperti tidak nyontek di sekolah dan perguruan tinggi, tidak menyuap aparat pemerintah, dan menjauhkan diri dari konflik kepentingan," kata Syarief kepada wartawan, Jumat (27/10).

Menurut Syarief, sudah menjadi kewajiban pemuda-pemudidan seluruh rakyat Indonesia untuk mengenang jasa para pejuang dan pemersatu bangsa agar kita tidak salah arah dalam melanjutkan perjuangannya. Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat terutama kaum muda bekerja keras secara tulus untuk mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan bangsa.

"Ayo kita isi Indonesia yang mereka lahirkan dengan kerja keras dan ketulusan serta berusaha dengan sekuat tenaga untuk menciptakan Indonesia yang makmur dan bebas dari korupsi yang membelenggu negeri," ujarnya.

KPK pun memodifikasi teks Sumpah Pemuda menjadi Sumpah Pemuda Antikorupsi seperti di bawah ini :

"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Air Indonesia yang bersih dari korupsi. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia yang benci pada korupsi. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia yang antikorupsi"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement