Jumat 27 Oct 2017 18:43 WIB

Fraksi PKS Minta Evaluasi Kelaikan Pabrik Kembang Api

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Elba Damhuri
Kondisi suasana pasca ledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).
Foto: Mahmud Muhyidin
Kondisi suasana pasca ledakan di pabrik produksi kembang api, Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ledakan pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, yang menewaskan 47 orang dan 46 orang luka-luka membuat keprihatinan sejumlah pihak, termasuk salah satunya Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR Jazuli Juwaini. Jazuli menyampaikan duka cita mendalam terhadap para korban dan berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali.

"Kita berduka dan prihatin, tidak ada yang mengharapkan musibah ini terjadi. Musibah ini harus menjadi yang terakhir dan tidak boleh terjadi lagi," ungkap Jazuli dalam keterangan yang diterima wartawan pada Jumat (27/10).

Baca juga: Horor Gudang 99 Kosambi

Ia pun meminta kepada aparat kepolisian untuk menginvestigasi secara cermat penyebab peristiwa ledakan di pabrik kembang api tersebut. Jazuli juga meminta instansi terkait untuk melakukan evaluasi atau audit menyeluruh atas perizinan, legalitas, kelaikan, dan sistem keselamatan kerja pabrik tersebut.

"Ini harus menjadi perhatian semua pihak agar tidak ada nyawa manusia yang menjadi korban kecelakaan sejenis. Apalagi untuk pabrik atau gudang yang rentan terbakar atau meledak seperti gudang petasan ini," kata Jazuli.

Jazuli Juwaini, yang juga Anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Tangerang, ini meminta ada pihak harus ada yang dimintai tanggung jawab soal izin, legalitas, dan kelaikan pabrik dalam kasus ini. Tak hanya itu, ia pun meminta perusahaan serta instansi bertanggung jawab untuk memastikan seluruh korban, baik yang luka-luka terlebih yang meninggal dunia, agar mendapatkan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Ia kembali menekankan agar ke depan peristiwa tersebut menjadi perhatian dan pelajaran semua pihak untuk memprioritaskan sistem keselamatan kerja.

"Tidak boleh main-main dengan standar safety karena fatal akibatnya, korban nyawa manusia yang sama sekali tidak kita harapkan," kata Ketua Komisi I DPR tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement