Jumat 27 Oct 2017 17:08 WIB

Dishub Dukung Pengembangan Bandara Abdul Rachman Saleh

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Endro Yuwanto
Sebuah pesawat Hercules terparkir di depan Skadron 32, Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Rabu (1/7).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Sebuah pesawat Hercules terparkir di depan Skadron 32, Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang akan terus berupaya mendukung pengembangan Bandara Abdul Rachman Saleh. Dishub akan siap membantu dalam hal apapun termasuk penyediaan sarana dan prasarana pendukung.

"Ini kan sebenarnya yang pakai bandara ada tiga kabupaten dan kota, seperti Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang. Lokasinya memang di kami tapi yang memanfaatkan kan semua," ujar Kepala Dishub Kabupaten Malang Hafi Lutfi, Jumat (27/10).

Mengenai kondisi bandara, Hafi mengungkapkan, runway yang dimiliki sekitar 2.250 meter. Sementara agar dapat dimanfaatkan sebagai bandara internasional tentu sangat memerlukan lokasi yang lebih besar. Dalam hal ini setidaknya bandara perlu memiliki runway sekitar 2.500 meter.

Selain itu, lanjut Hafi, bandara internasional biasanya memiliki jadwal yang tak terbatas hingga penerbangan malam hari. Sementara, di Bandara Abdul Rachman Saleh masih terbatas jadwalnya. Penerbangan terakhir di bandara tersebut sekitar pukul 13.00 atau 15.00 WIB.

Kemudian, sambung Hafi, bandara internasional juga sangat memerlukan lampu penerangan agar dapat menjalankan penerbangan di malam hari. Selanjutnya pada aspek jalan menuju bandara, ia menyatakan, kualitas sebenarnya sudah lumayan bagus. "Hanya saja perlu pelebaran dan dan penambahan jalur demi menghindari kemacetan."

Saat disinggung kesiapan secara keseluruhan atas pengembangan status bandara, Hafi mengaku, tak dapat memberikan jawaban. Sebab, bukan dirinya yang memiliki kewenangan untuk menjawab hal tersebut. "Tapi kalau dari kaca mata fasilitas memang masih ada yang perlu diperbaiki. Belum ada gudang pengiriman barang, hotel dan menara itu juga sudah lama sekali."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement