Jumat 27 Oct 2017 12:04 WIB

Anies Masih Simpan Kain Pemberian Warga Bukit Duri

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
 Warga Bukit Duri mengikuti sidang pembacaan putusan Gugatan Warga atas gusuran paksa Normalisasi kali Ciliwung di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (25/10).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga Bukit Duri mengikuti sidang pembacaan putusan Gugatan Warga atas gusuran paksa Normalisasi kali Ciliwung di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan masih menyimpan dan membawa kain selendang gendongan yang diberikan warga Bukit Duri bernama Saidah. "Dari Bukit Duri bagi saya pribadi agak berbeda, saya tadi bawa selendang yang diberikan Bu Saidah yang biasa dipakainya mengendong anaknya," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/10).

Anies mengungkapkan selendang itu dihibahkan pada 9 Januari 2017 dan Bu Saidah minta agar dirinya "menggendong" anak-anak mereka di Jakarta. "Ini bukan hanya titipan yang sederhana dan selendang itu selalu ada di mobil dan tidak pernah tidak saya bawa. Ini jadi pengingat bagi saya bahwa ini adalah amanat dari seorang ibu di sebuah kampung yang jadi puing-puing," kata Anies.

Gubernur Jakarta ini juga menceritakan ada anak yang lahir di puing-puing. Anak tersebut pun diberi nama si Puing. "Jadi kita ingin serius dan ingin pesan ini sampai pada semua bahwa kota ini harus menjadi kota yang manusiawi yang memberikan kesempatan sama ke semua," kata Anies.

Anies mengaku telah menyampaikan ucapan terima kasih ke pengacara, pada pegiat sosial, dan pegiat lingkungan karena mereka milih membantu. Sementara itu, Saidah yang ditemui di Balai Kota dengan membawa cucunya Noval mengatakan selendang yang diberikan ke Anies, biasa dia buat gendong Noval yang saat ini berusia 2,5 tahun.

"Saya berikan itu ke Pak Anies untuk menyampaikan kalau dia tidak sendiri dan jangan lupa sama kami," kata Saidah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement