Rabu 25 Oct 2017 17:39 WIB

IPC Seriusi Proyek Kanal CBL Cikarang-Tanjung Priok

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Aktivitas bongkar muat ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aktivitas bongkar muat ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) terus mempersiapkan pembangunan konstruksi proyek Cikarang Bekasi Laut (CBL). Menurut Direktur Teknik dan Manajemen Risiko IPC, Dani Rusli Utama, setelah proyek ini selesai, ia optimistis akan terjadi efisiensi biaya logistik antara 10 sampai 15 persen.

"Satu tongkang ini, bisa mengangkut 200 sampai 300 peti kemas dari Tanjung Priok ke Cikarang. Kalau di jalan raya sekitar kalau diangkut oleh truk sekitar tiga Km. Jadi, bisa efisien mengurangi beban jalan dan biaya," ujar Dani kepada wartawan di acara Media Gathering IPC, belum lama ini.

Pembangunan CBL ini sangat dibutuhkan selain untuk efisiensi juga untuk mengurangi beban di jalan raya. Saat ini, kawasan Tanjung Priok sudah sangat padat jadi harus ada alternatif pengangkutan lewat air.

Pembangunan CBL ini, akan dilakukan bertahap. Karena, biaya yang paling besar adalah untuk membuat penguatan di beberapa sisi kanal. Walaupun, sebenarnya kanalnya sudah ada jadi tinggal dimanfaatkan saja.

"CBL ini dibangun sebagai kontrol banjir. Lebarnya sebernarnya 34 meter. Tapi, yang kami manfatakan hanya 19 meter," kata Dani seraya mengatakan, tak semua panjang sungai tersebut dimanfaatkan karena harus dilihat airnya yang bisa ada sepanjang tahun.

Dani menjelaskan, agar bisa digunakan untuk kegiatan transportasi, kanal CBL harus diperlebar dan dikeruk. Sehingga, lebar bawah mencapai 55 meter dan kedalaman -4,5 m LWS. IPC nantinya akan memperlebar dan mengeruk kanal ini sepanjang 25 km.

Selain itu, IPC juga akan membangun terminal yang bakal terhubung dengan Jalan Tol Cilincing-Cibitung (JTCC) yang saat ini masih dalam tahap konstruksi. Kanal CBL akan menjadi alternatif untuk mengurangi kepadatan di jalan tol.

Proyek kanal CBL, kata dia, nilai investasinya sebesar Rp 3,4 triliun. Ditargetkan, proyek ini mampu meningkatkan arus volume kontainer dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Cibitung, Cikarang, dan Karawang. Secara keseluruhan, kanal CBL dirancang bisa menampung arus petikemas hingga 3 juta TEUs per tahun "Sekarang, kami masih fokus untuk pengangkutan peti kemas. Tapi, nanti tak hanya peti kemas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement