REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna menyatakan, bencana terjadi bukan hanya disebabkan oleh alam, tetapi juga karena perbuatan manusia. Misalnya karena serakahnya para pengembang nakal sehingga lingkungan menjadi rusak.
"Untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan, pemda harus berperan aktif terutama yang terkait pemberian izin, jangan sembarangan ngasih izin, termasuk kajian amdalnya," ujar Pradi saat menghadiri Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang digelar di Sorong, Papua Barat, Senin (23/10) kemarin.
Menurut Pradi, Peringatan Bulan PRB yang dihadirinya sangat bermanfaat, terutama untuk meningkatkan kepedulian pemerintah daerah terhadap upaya mengurangi risiko bencana. "Dengan mengikuti kegiatan ini, para pejabat daerah yang mewakili daerahnya masing-masing akan lebih memahami upaya yang paling efektif dalam mencegah atau mengurangi risiko terjadinya bencana," jelas dia.
Kegiatan tahunan yang digagas dan difasilitasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini mengusung tema "PRB Sebagai Investasi Pembangunan". Tema tersebut mengacu semangat Nawacita di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Kegiatan ini dihadiri 3.000 peserta dari seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Hadir pula sejumlah duta besar, perwakilan ASEAN Member States, para kepala daerah, DPRD provinsi dan kabupaten/kota, perwakilan NJO, serta para kepala BPBD kabupaten/kota.
Menurut Pradi, tujuan kegiatan ini adalah membangun kesadaran bersama serta membangun dialog jejaring antarpelaku PRB. "Khusus untuk Kota Depok diharapkan dapat mengambil banyak manfaat dari pengelolaan atau manajemen risiko bencana yang telah dilakukan oleh daerah lain, ucap dia.
Misalnya, lanjut Pradi, kehadiran BPBD sebagai organisasi perangkat daerah, karena Kota Depok pun memiliki potensi risiko bencana.