Senin 23 Oct 2017 15:18 WIB

Menko PMK Soroti Rendahnya Pemanfaatan Iptek di Masyarakat

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Gita Amanda
Menko PMK dalam pembukaan Indonesia Science Expo 2017 di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Senin (23/10).
Foto: Istimewa
Menko PMK dalam pembukaan Indonesia Science Expo 2017 di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Senin (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan pameran sains terbesar Indonesia Science Expo (ISE) 2017. Ratusan karya riset anak negeri dan beragam kegiatan diselenggarakan di Balai Kartini, Jakarta.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyoroti rendahnya pemanfaatan iptek di kalangan masyarakat dan pelaku industri.

"Pemanfaatan iptek kalangan masyarakat dan pelaku industri belum optimal," kata dia saat membuka ISE 2017 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (23/10).

Puan mengatakan salah satu kendalanya, yakni minimalnya alokasi anggaran. Ia mengaku selama ini pemerintah mendorong peneliti memperjuangkan riset nasional. Ia optimistis riset bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Puan menjabarkan pemerintah berencana menyusun rancangan induk riset nasional. Ia mengatakan pemerintah mendorong semua kegiatan riset menjadi satu sinergi.

Sebab, Puan mengatakan, selama ini kegiatan terpecah antarkementerian/lembaga. Ia menilai pemerintah tak memiliki fokus arah riset.

Puan mengatkan, melihat fokus pemerintah, yakni pembangunan infrastruktur. Ia mendorong peneliti membantu dan mendukung fokus pemerintah melalui riset inovatif.

Ia menyoroti sektor lapangan usaha berkontribusi terbesar pada perekonomian nasional, seperti pertanian, kelautan, perikanan, pertambangan. Ia mengungkapkan per tahun lapangan usaha menyumbang 40 pesen dari PDB (atau senilai Rp 5.600 triliun per tahun). ANgka itu, ia melanjutkan, belum ditopang oleh pemanfaatan hasil-hasil penelitan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dari lembaga penelitian di Indonesia.

Puan memaparkan, berdasarkan Laporan Indeks Daya Saing Global 2016-2017 paparan Forum Ekonomi Dunia (WEF), daya saing Indonesia membaik lima peringkat, menjadi 36 dari 137 negara. Kendati, posisi Indonesia berada di bawah Thailand (32), Malaysia (23), dan Singapura (tiga).

 
Ketua Panitia ISE 2017 Laksana Tri Handoko menjelaskan ISE 2017, menampilkan hasil riset karya anak bangsa. ISE 2017 bertujuan mengomunikasikan atau memasyarakatkan hasil kegiatan peneliti Indonesia.

Konsep utama ISE 2017 meliputi sains untuk ilmu pengetahuan, sains untuk komunitas ilmu pengetahuan, dan sains untuk pemangku kepentingan. Handoko mengatakan ISE 2017 mengambil tema Science for a Sustainable Future (sains untuk masa depan berkelanjutan).

Tema itu, ia mengatakan, mendorong ilmu pengetahuan menjadi landasan dan modal dasar masa depan lebih baik secara berkelanjutan. ISE 2017 diikuti 176 peserta pameran dan 18 konferensi ilmiah.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir mengatakan pemerintah berupaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi iptek di Indonesia. Konsep itu tertuang dalam Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017-2045.

RIRN menjadi titik awal membentuk Indonesia mandiri melalui penguasaan dan keunggulan iptek secara global, tutur dia.

Mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu mengatakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) berupaya meningkatkan anggaran litbang. Ia menjabarkan peningkatan rasio belanja litbang terhadap PDB (produk domestik bruto) atau dikenal GERD, dan efektifitas pemanfaatannya berbagai lembaga litbang.

Nasir mengatakan angka GERD Indonesia mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan sebelumnya. Sesuai hasil penghitungan Kemristekdikti bersama Tim LIPI, angka GERD Indonesia adalah 0,25 persen, naik dibandingkan sebelumnya yang 0,20 persen pada 2015.

Ia berkomitmen memperjuangkan percepatan kenaikan pada masa mendatang sampai mencapai 4,20 persen pada 2040. Ia berharap angka GERD 2016 menjadi rujukan valid dan terpercaya bagi dunia ilmu pengetahuan di Indonesia dan manca negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement