REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hasil akhir cakupan imunisasi measles rubella (MR) yang digelar secara serentak di Pulau Jawa selama Agustus-September 2017 lalu. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes Oscar Primadi mengatakan, hingga 14 Oktober 2017 hasil cakupan imunisasi di Pulau Jawa yaitu sebanyak 35.122.780 atau 100,45 persen anak telah mendapat imunisasi MR.
Sementara, cakupan imunisasi MR kalau dibagi per provinsi terbagi yang terbanyak di Provinsi Jawa Timur sebanyak 8.960.949 anak atau sebanyak 105,81 persen. Kemudian Jawa Tengah yaitu sebanyak 8.200.551 anak atau 104,61 persen telah mendapat imunisasi MR. "Kemudian DI Yogyakarta yaitu sebanyak 756.739 anak mendapat imunisasi MR atau sebanyak 97,58 persen," katanya, Sabtu (21/10).
Kemudian capaian di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 2.385.323 atau 97,5 persen. Provinsi Jawa Barat sebanyak 11.655.690 anak mendapat imunisasi MR atau sebesar 96,23 persen. Terakhir, sebanyak 3.163.528 anak di Provinsi Banten atau 95,22 persen telah diimunisasi MR.
Sebelumnya, sekitar 34 juta anak yang berada di Pulau Jawa akan mendapatkan imunisasi MR selama Agustus dan September 2017 untuk mencegah penyakit campak dan rubella. Jika tak memperolehnya, dikhawatirkan sang anak akan mengalami tuli, buta, hingga cacat.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Mohamad Subuh mengatakan, imunisasi ini sifatnya wajib diberikan pada anak berusia sembilan bulan hingga 15 tahun. Imunisasi ini, kata dia, sifatnya wajib karena hak anak sesuai dengan undang-undang (UU) Kesehatan dan UU Perlindungan Anak. "Lagipula (jika tak memperoleh imunisasi MR) maka penyakit rubella dan campak ini menyebabkan kecacatan, tuli hingga buta," katanya kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.