Kepala Dinas Kabupaten Sleman, Sri Murni Rahayu mengatakan, evaluasi kelompok dilakukan dari tiga aspek yaitu sosial, ekonomi dan kelembagaan. Proses evaluasi melalui beberapa tahapan dimulai sosialisasi, pendaftaran, penilaian administrasi dan kunjungan lapangan.

 

Ia menekankan, itu merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk mengetahui dan mengukur perkembangan Kube, memberikan motivasi dan memberi bantuan stimulan tambahan berupa uang pembinaan. Evaluasi Kube Berprestasi 2017 diikuti 23 Kube dari 15 kecamatan di Sleman.

 

"Evaluasi Kube Berprestasi merupakan kegiatan yang berjenjang hingga tingkat nasional, sehingga pemenang kegiatan ini akan mewakili Kabupaten Sleman pada 2018," kata Murni saat ditemui di RM Pecel Blora, Jum'at (20/10) lalu.

 

Sementara, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menuturkan, dibentuknya Kube memang bertujuan meningkatkan kesejahteraan sosial kelompok miskin dengan peningkatan pendapatan keluarga. Ia berharap, melalui Kube ini warga dapat mengembangkan dinamika kehidupan kelompok sosial.

 

"Selain itu, mengembangkan kreativitas, meningkatkan semangat kebersamaan dan kesetiakawanan sosial, serta melahirkan sikap kemandirian," ujar Sri.

 

Dalam kompetisi-kompetisi sebelumnya, perwakilan Kube Sleman berhasil meraih prestasi tingkat provinsi dan nasional. Bahkan, dalam kompetisi Kube terakhir, perwakilan Kube Sleman berhasil menajdi Kube terbaik se-Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2017.

 

Untuk itu, diharapkan, Kube perwakilan Sleman yang akan berkompetisi di tingkat provinsi dan nasional dapat kembali membawa prestasi, dan tentu mengharumkan nama Pemkab Sleman. Evaluasi tahun ini menghasilkan 15 pemenang dengan total hadiah 75 juta rupiah.

 

Peraih juara pertama sebanyak lima kelompok Kube yaitu FM Sejatera XII Sembada DS 005 Ngaglik, Kube XIII Bimomartani 01 Ngemplak, Kube Sejahtera XIII SL DS 105, Kube COndongcatur Sejahtera II Depok, dan Kube FM Sejahtera X Sembada 084 Seyegan.