REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengingatkan pentingnya generasi muda Indonesia mempelajari pemikiran-pemikiran KH Mohammad Hasyim Asyari. Yakni agar generasi penerus bangsa memahami sejarah masa sebelum kemerdekaan, setelah kemerdekaan, hingga saat ini.
Apalagi, saat ini banyak orang yang salah paham. Bagaimana tidak, menurutnya ada sebagian golongan masyarakat yang menilai, mereka yang melaksanakan ajaran agama, dianggap menjauh dari kebangsaan. "Sekarang banyak salah paham atau memiliki paham salah. Orang melaksanakan ajaran agamanya dianggap menjauh dari kebangsaan, taat beragama dianggap tidak pancasilais, memekikkan Allahu Akbar dianggap radikal," kata Zulkifli saat mensosialisasikan empat pilar di Ponpes Tebu Ireng, Jalan Irian Jaya Nomor10, Cukir, Jombang, Sabtu (21/10).
Padahal, lanjut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, orang yang melaksanakan agama dengan sungguh-sungguh itu sesuai dengan kebangsaan. Begitu pun orang yang taat beragama, menurutnya itu merupakan orang pancasilais. Karena mengamalkan sila pertama dalam Pancasila, yakni Ketuhanan yang Maha Esa.
Zulkifli juga menyatakan, seluruh sila dalam Pancasila sangat selaras dengan agama, terutama agama Islam. Maka dari itu, umat Islam harus terus menjaganya agar segala upaya baik yg terselubung maupun terang-terangan ingin memisahkan antara nasionalisme dan agama, membenturkan Pancasila dengan umat Islam, bisa dicegah. "Karena itu tentu akan merusak fondasi negara kita yang telah dibangun berdasarkan kesepakatan," kata Zulkifli.