Sabtu 21 Oct 2017 04:02 WIB

Ribuan Santri Ikuti Kirab di Hari Santri Nasional

Sejumlah peserta mengibarkan bendera saat mengikuti upacara peringatan Hari Santri di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (22/10). Peringatan Hari Santri di Klaten diselenggarakan dengan mengusung tema Revolusi Jihat NU Merajut Kebhinekaan dan Kedaulatan Bangsa
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah peserta mengibarkan bendera saat mengikuti upacara peringatan Hari Santri di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (22/10). Peringatan Hari Santri di Klaten diselenggarakan dengan mengusung tema Revolusi Jihat NU Merajut Kebhinekaan dan Kedaulatan Bangsa

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Sekitar 2.500 santri di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar kirab Santri dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2017, Jumat malam. Kirab santri diawali dengan upacara pelepasan kirab di lapangan Desa Bacin, Kecamatan Bae, Kudus.

Para santri yang mengikuti kirab tersebut, sebagian membawa obor elektrik dan spanduk bertuliskan "napak tilas, perjuangan pahlawan, santri dan ulama Kudus.

Menurut Ketua Panitia Kirab Santri Mawahib Afkar di Kudus, Jumat, ribuan santri yang mengikuti kirab berasal dari 86 pondok pesantren di Kabupaten Kudus.

Selain diikuti santri, kata dia, kegiatan tersebut juga diikuti Banser serta Badan Otonom Nahdlatul Ulama di Kudus.

Kirab tersebut, juga dimeriahkan grup drum band yang sebagian pesertanya menggunakan alat musik memanfaatkan barang-barang bekas, seperti ember bekas cat serta menggunakan jerigen bekas.

Ia mengatakan, kirab dalam rangka peringatan hari santri ini merupakan rangkaian kegiatan ketiga, setelah sebelumnya digelar sarasehan dan enterpreneur.

Adapun rute kirab, kata dia, dimulai dari lapangan Desa Bacin menuju Jalan Sunan Muria, Jalan Veteran dan menuju pondok pesantren Raudlatut Tholibin di Jalan KHR Asnawi, rueut Dukuh Bendan, Desa Kerjasan, Kecamatan Kota. Kemudian dilanjutkan dengan napak tilas ulama Kudus, Kiai HR Asnawi.

Peserta kirab juga melakukan napak tilas di makam pahlawan di Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kudus. Dengan adanya kirab santri tersebut, dia ingin mengajak para santri maupun umar muslim lainnya untuk meneguhkan NKRI.

"Kami juga ingin mengajak para santri untuk bisa mandiri, sesuai filosofi Kudus, yakni gusjigang (bagus, ngaji dan berdagang)," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, santri harus mampu tampil di semua lini kehidupan tanpa meninggalkan kesatriannya.

Selain itu, kata dia, mereka juga mau mengaji di masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement