Jumat 20 Oct 2017 14:22 WIB

Organda Bogor Nilai Bus Premium Bisa Matikan Angkot

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) turun dari bus saat uji coba bus rute TransJabodetabek Premium di Jakarta, Selasa (19/9).
Foto: Antara/Reno Esnir
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) turun dari bus saat uji coba bus rute TransJabodetabek Premium di Jakarta, Selasa (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rencana pengoperasian bus premium jalur khusus Jakarta-Bogor dan sebaliknya, tidak disambut baik oleh Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor. Alasannya, bus premium tersebut dinilai akan semakin mematikan usaha angkutan umum yang telah lebih dulu ada.

"Saat ini mungkin tersisa 100 unit bus yang juga melayani trayek yang sama (Jakarta- Bogor). Yang lain sudah pada kolaps, jadi jangan sampai ini (bus premium) juga mematikan usaha kami," ujar Kepala Organda Kota Bogor M Ischak kepada Republika.co.id, Jumat (20/10).

Ischak mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi apapun dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terkait rencana pengoperasian bus premium Jakarta- Bogor. Padahal, menurut dia, koordinasi dan kolaborasi perlu dilakukan pemerintah setempat.

"Kan kami juga masyarakat Bogor yang perlu diperhatikan juga. Makanya perlu ada koordinasi juga dengan kami. Jangan seenaknya," ucap Ischak.

Karena itu, Ischak berharap pemerintah dapat lebih bijak dalam mengambil setiap keputusan terkait moda transportasi. Jika ada perubahan moda transportasi pun, ia meminta pemerintah tak luput mempertimbangkan angkutan umum sebagai landasan memutuskan kebijakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement