Jumat 20 Oct 2017 13:48 WIB

Lomba Gusdep Unggul Diharap Lahirkan Bibit Masa Depan Bangsa

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota pramuka mengikuti kegiatan pramuka (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Anggota pramuka mengikuti kegiatan pramuka (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pramuka dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengingatkan peserta lomba gugus depan (Gusdep) Unggul dan Festival Penggalang Ceria Sekolah Dasar Tingkat Nasional 2017 untuk terus belajar. Mengingat, kejayaan Indonesia akan berada di pundak para peserta lomba tersebut.

"Kita sepenuhnya mendukung apa pun program kepramukaan dalam rangka penguatan karakter anak. Karena kita tahu, tahun 2045 adalah satu abad Indonesia. Anak-anak ini yang akan menjadi pemimpin kita," ungkap Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Kerja Sama, Marbawi dalam keterangan persnya, Kamis (19/10).

Ia pun mengingatkan kepada generasi saat ini untuk bijak dalam menyikapi informasi. Menurutnya, pramuka memiliki tanggung jawab untuk menjaga karakter dan moral bangsa. Sehingga, tidak seharusnya ikut-ikutan menyebarkan konten yang belum dimengerti duduk perkaranya. "Kita pramuka punya tanggung jawab untuk menjaga karakter dan moral bangsa ini. Pramuka itu perekat NKRI dan manusia Pancasila," kata dia.

Di samping itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Thamrin Kasman mengungkapkan, lomba Gusdep tersebut merupakan salah satu wujud pendidikan karakter generasi muda. Melalui perlombaan itu, ia berharap dapat muncul bibit-bibit pemimpin Indonesia di masa yang akan datang. Ia juga berharap pada hari kemerdekaan ke-100 tahun nanti, salah satu peserta lomba dapat berdiri di posisinya.

"Artinya, dengan pendidikan karakter kita tanamkan sejak usia dini untuk menjadi pemimipin. Nanti ada yang menjadi Ketua Kwarnas, menjadi Bupati, dan ada yang jadi Sekjend menggantikan saya," kata dia.

Thamrin berpesan kepada para peserta lomba agar senantiasa menjaga kebersamaan dan tidak saling bermusuhan. Sebab, sesuai dengan nama lombanya, semua peserta harus ceria dan harus mencurahkan kegembiraan, kekreatifan, dan hal-hal positif lainnya.

"Jangan ada yang saling bermusuhan, jangan ada yang saling mencibir. Kita harus berbahagia selama beberapa hari di kompleks ini. Di kesempatan ini anak-anak harus mencurahkan kegembiraannya, kreatif, dan seterusnya," jelas Thamrin.

Pada 2045, lanjut dia, Indonesia akan mencapai usia kemerdekaan yang ke-100 tahun. Ia pun percaya dan menitipkan kejayaan Indonesia di pundak para penerus bangsa. "Teruslah belajar, belajar, dan belajar. Gapailah cita-cita kalian dan wujudkan cita Indonesia yang gemilang," kata dia.

Untuk diketahui, Lomba Gudep Unggul dan Festival Penggalang Ceria diikuti 34 Gudep terbaik hasil seleksi dari seluruh provinsi di Indonesia. Selanjutnya, 34 Gudep Unggul tingkat provinsi itu bersaing untuk menjadi Gudep Unggul Tingkat Nasional 2017 kali ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement