REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut jumlah penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) selama ini lebih banyak dari yang seharusnya. Kelebihan jumlah penerima itu mencapai 300 ribu orang.
"KJP ini ada tujuh ratus ribu lebih, kan warga yang nggak mampu 400 ribu. Jadi, ada kelebihan, kami harus pastikan KJP ini tepat sasaran," kata dia di kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Kamis (19/10).
Sandi mengatakan, idealnya KJP diberikan kepada masyarakat kelas menengah ke bawah. Semua segera dievaluasi dan diperbaiki datanya. Data perbaikan itu akan digunakan untuk distribusi KJP Plus yang ditargetkan bisa dimulai 2018.
KJP Plus merupakan program unggulan Anies-Sandi selama masa kampanye. Program ini tidak masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2017.
Karena itu, program ini tak bisa direalisasikan di awal kepemimpinan Anies-Sandi hingga akhir tahun ini. Sampai akhir tahun ini, Sandiaga mengatakan, Dinas Pendidikan DKI hanya melakukan sosialisasi.
Sandiaga menambahkan, KJP Plus merupakan salah satu program utama yang ditunggu masyarakat untuk direalisasikan. "Jadi kami akan fungsikan lagi semua lini-lini dan kebetulan juga 2018 kan APBD-nya sekarang harus dibahas kembali dan kita pastikan program itu masuk di APBD 2018," katanya.
Kepada Dinas Pendidikan DKI Sopan Adrianto mengatakan, menginginkan ada keterlibatan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk bekerjasama memutakhirkan data. Dia mengatakan data penerima KJP selama ini perlu dikaji ulang karena berasal dari data mandiri Dinas Pendidikan.
“Kami butuh data seluruhnya semua terlibat sehingga Dinas Pendidikan dapat menentukan berapa jumlah sesungguhnya penerima KJP," ujar dia.