Kamis 19 Oct 2017 15:49 WIB

Pendaftar Calon Pendamping dan Operator PKH Capai 400 Ribu

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang warga menunjukkan Kartu Keluarga Sehat (KKS)  dan buku tabungan BNI Pandai, di Jayawijaya, Papua, Rabu (10/5). Kartu keluarga Sehat ini disalurkan melalui Bank BNI, satu dari empat bank yang bekerjasama dengan Kementerian Sosial untuk penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Seorang warga menunjukkan Kartu Keluarga Sehat (KKS) dan buku tabungan BNI Pandai, di Jayawijaya, Papua, Rabu (10/5). Kartu keluarga Sehat ini disalurkan melalui Bank BNI, satu dari empat bank yang bekerjasama dengan Kementerian Sosial untuk penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendaftar calon pendamping dan operator Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial mencapai angka 409.005 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 263.492 orang telah melengkapi persyaratan administrasinya secara online hingga batas pendaftaran pukul 24.00 semalam.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menjelaskan, dari 263.492 yang telah melengkapi berkas secara online selanjutnya akan menjalani pemeriksaan berkas lanjutan dan jika sudah dinyatakan lengkap maka mereka akan menjalani psikotest sampai dinyatakan lulus dan diterima.
 
"Kekurangan pendamping PKH pada 2018 sebanyak 16.092 orang, dari 41.104 pendamping yang dibutuhkan untuk melayani 10 juta keluarga penerima manfaat," kata dia di Jakarta, melalui keterangan pers yang diterima, Kamis (19/10).
 
Harry memaparkan, yang dinyatakan lulus akan ditempatkan sesuai daerah yang membutuhkan dengan jumlah dan komposisi masing-masing daerah berbeda beda. Seleksi kompetensi bidang dan psikotest akan dilakukan secara serentak di 134 kabupaten/kota pada tanggal 12-15 November 2017 dan pengumuman hasil kelulusan pada 1 Desember 2017.
 
Harry melanjutkan, para pendamping yang dinyatakan lulus nantinya akan mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan PKH dan berbagai keterampilan lainnya guna menunjang keluarga KPM bisa mandiri dan lepas dari masalah kemiskinan.
 
"Tugas para pendamping adalah untuk membantu KPM untuk bisa mandiri sehingga bisa lebih baik status sosial ekonominya dan bisa keluar dari perangkap kemiskinan sehingga bisa dialihkan kepada warga yang lebih membutuhkan PKH lainnya," kata Harry.
 
Program Keluarga Harapan pada awal pemerintahan Jokowi diberikan kepada 2,7 juta penerima. Kemudian bertambah menjadi 3,5 juta, bertambah lagi menjadi 6 juta di tahun ini. Tahun depan bertambah lagi menjadi 10 juta tahun 2018. Harry mengatakan ini menunjukkan political will dari pemerintahan Jokowi dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement