REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Penggerak PKK Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) akan melakukan deteksi dini kanker serviks dan payudara bagi isteri dan pegawai perempuan aparatur sipil negara (ASN) di jajaran Pemprov Jatim. Kegiatan yang rencananya dilakukan pada 30 Oktober-4 November 2017 ini dimaksudkan untuk menekan jumlah penderita kedua jenis kanker tersebut.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Jatim Nina Soekarwo menjelaskan, kanker serviks dan payudara sangat berbahaya bagi kaum perempuan. Apalagi, karena tidak menimbulkan keluhan sehingga penyakit ini disebut silent disease. Akibatnya, sekitar 70 persen perempuan yang mengidap baru memeriksakan diri ketika sudah pada stadium tiga atau empat.
"Kadang setelah menjalar ke banyak organ. Deteksi dini lah sebagai langkah penting mengurangi silent disease ini," kata perempuan yang akrab disapa Bude Karwo di Surabaya, Rabu (18/10).
Istri gubernur Jatim itu mengharapkan, deteksi dini ini menjadi sebuah gerakan masyarakat dalam menanggulangi kedua kanker mematikan tersebut. Menurutnya, di Jatim saat ini tercatat sebanyak 92 ribu perempuan telah melakukan deteksi dini kanker.
Lebih jauh Bude Karwo menjelaskan jumlah penderita kanker di Indonesia yang menurutnya cukup banyak. Berdasarkan data yang diperolehnya, setiap satu jam terdapat satu orang di Indonesia meninggal karena menderita kanker.
"Angka tersebut lebih baik dibandingkan rata-rata dunia di mana setiap dua menit ada satu perempuan meninggal karena kanker, khususnya kanker serviks dan kanker payudara," ujar Bude Karwo.
Maka dari itu, lanjut Bude Karwo, sudah saatnya masyarakat harus diberikan pemahaman mengenai hidup sehat demi kelangsungan hidupnya. Hal wajib yang perlu diperhatikan adalah fokus memperbaiki gaya hidup, salah satunya dalam hal makanan.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan dukungan penuhnya terhadap kegiatan pemeriksaan deteksi dini kanker tersebut. Apalagi, penanggulangan kedua kanker mematikan itu merupakan instruksi langsung dari pemerintah pusat.
"Ini merupakan tugas negara, karena mandat langsung dari Ibu Negara melalui Kemendagri. Pemprov Jatim siap melaksanakan dan satu garis lurus dengan Pemerintah Pusat," ujarnya.
Ia menjelaskan, permasalahan kanker menjadi sebuah beban, bukan hanya penderita, tetapi juga keluarga dan pemerintah. Dengan memberikan perhatian serius terhadap wanita, khususnya melalui deteksi dini, sebagai wujud kepeduliaan kepada para perempuan serta sekaligus edukasi terhadap bahaya kanker.
Advertisement