Selasa 17 Oct 2017 10:35 WIB

Golkar Beri Catatan untuk Khofifah

Rep: Fauziah Mursid, Amri Amrullah/ Red: Elba Damhuri
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Foto: ROL/Abdul Kodir
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meski sudah resmi diusung oleh Partai Golkar, bakal calon gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa tetap diberikan catatan oleh partai berlambang pohon beringin itu. Catatan tersebut berkaitan dengan pasangan yang akan dipilih oleh Khofifah sebagai wakilnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menekankan, siapa pun calon yang dipilih Khofifah harus bisa menambah tingkat elektoral Khofifah. "Siapa pun calon yang dipilihnya, memiliki efek elektoral menambah daya elektoral buat Bu Khofifah sendiri," kata Ace, Senin (16/10).

Menurut Ace, Golkar menyerahkan keputusan memilih bakal calon wakil gubernur Jawa Timur kepada Khofifah. Oleh karena itu, anggota Komisi II DPR tersebut meminta Khofifah mempertimbangkan berbagai aspek dalam memilih calon wakilnya, terutama dapat menarik segmentasi pemilih dari pasangan lawan Gus Ipul-Azwar Anas.

"Karena kalau kita melihat latar belakang, Gus Ipul maupun Pak Anas sama-sama keduanya Nahdliyin. Untuk Bu khofifah juga penting untuk mempertimbangkan aspek geopolitik," kata Ace.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham meyakini Khofifah Indar Parawansa mampu unggul di Pilkada Jatim. Kemampuan Khofifah sebagai aktivis sosial dinilai menjadi modal kuat dalam menaikkan elektabilitasnya.

Idrus juga mengatakan, sudah ada tiga parpol yang dipastikan mendukung Khofifah sebagai kandidat calon gubernur Pilkada Jatim 2108. Ketiga parpol itu yakni Golkar, Partai Nasdem, dan Hanura.

Selain itu, komunikasi dengan sejumlah parpol lain, seperti PPP dan Partai Demokrat, juga sedang dijalin secara intensif. Selain menggalang dukungan parpol, kata Idrus, saat ini Khofifah juga sedang intensif bertemu dengan sejumlah ulama. Khofifah melakukan sosialisasi atas pencalonannya sebagai cagub dan meminta masukan kepada kalangan kiai tersebut.

Sebelumnya, Ahad (15/10), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengusung pasangan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jawa Timur 2018. Keputusan itu disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Ahad pagi. Pascapengumuman, Megawati langsung menandatangani secara resmi surat rekomendasi untuk bertarung dalam Pilkada Jatim.

Partai Demokrat belum merilis ke publik arah dukungan mereka untuk cagub-cawagub Pilkada Jawa Timur 2018. Kendati begitu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, Demokrat akan mengumumkannya dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama. Namun, dia mengakui, Demokrat terus menjalin komunikasi, salah satunya dengan Khofifah Indar Parawansa

"Nanti kita tuntaskan, komunikasi intensif di Jatim terus kami lakukan. Ada banyak nama, salah satunya nama Ibu Khofifah. Komunikasi terus kami jalankan untuk tuntas supaya calon-calonnya lengkap," kata Hinca.

Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Haryadi, menilai Khofifah yang santer menjadi rival Gus Ipul masih berpeluang besar dalam persaingan Pilkada Jawa Timur. Walau syarat partai pengusung Khofifah belum bisa dipastikan mencukupi, ia menganggap Ketua Muslimat NU tersebut memiliki kans tersendiri di Jawa Timur. Sebagai ketua badan otonom dalam tubuh NU dan menteri sosial, Khofifah memiliki modal pendukung.

"Jika nanti Khofifah bisa mendapatkan pasangan yang bagus, maka akan menjadi pesaing berat bagi Gus Ipul-Azwar Anas," ujar pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unair, Surabaya, ini, Senin (16/10).

Banyak pihak menganggap, secara hitung-hitungan politik saat ini, Khofifah kalah dari Gus Ipul-Azwar Anas. Namun, Haryadi menganggap hitung-hitungan politik itu sangat mungkin berubah. "Politik kontestasi itu dinamis," katanya.  (Editor: Muhammad Hafil).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement