REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan Indonesia perlu memperkuat pertahanan siber. Menurutnya beragam perubahan tak terhindarkan akibat perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi.
"Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak serangan yang disebut sebagai Teroris Siber.Segala bentuk ancaman berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi semakin marak dan berkembang," kata Gatot melalui siaran pers, Jumat (13/10).
Hal ini mengharuskan TNI memiliki kemampuan pertahanan Siber untuk meningkatkan daya tangkal dan pencegahan terjadinya perang atau serangan Siber terhadap TNI dan Pertahanan Siber Nasional.
Karenanya, TNI meresmikan Satuan Siber TNI yang diharapkan mampu menjadi alternatif dalam memunculkan solusi. Satuan ini diharapkan mampu menjamin terwujudnya ketahanan Siber TNI dalam rangka pelaksanaan tugas pokok TNI. Dia meminta satuan ini menjaga sumber daya informasi TNI agar terlindung dari gangguan dan penyalahgunaan atau pemanfaatan oleh pihak-pihak lain.
Berikan perlindungan terhadap data dan informasi strategis dari ancaman dan gangguan, serta mampu membangun kapasitas pertahanan Siber TNI yang berupa kemampuan penangkalan, penindakan dan pemulihan, kata Panglima TNI.