Jumat 13 Oct 2017 13:43 WIB

Ini Pesan Fahri Hamzah pada Anies-Sandi

Rep: Kabul Astuti/ Red: Esthi Maharani
Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan mengenakan baju Dinas dalam sesi fitting dan foto pakaian dinas di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/10)
Foto: Republika/Ali Yusuf
Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan mengenakan baju Dinas dalam sesi fitting dan foto pakaian dinas di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah berpesan supaya Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan-Sandiaga Uno bekerja dengan mentalitas baru, mengobati semua luka yang tertoreh selama proses penyelenggaraan Pilkada 2017.

Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan-Sandiaga Uno rencananya akan dilaksanakan di Istana Presiden, Jakarta, pada Senin (16/10) pekan depan. Usai pelantikan, kedatangan Anies-Sandi akan disambut di Balai Kota DKI.

"Saya ingin Anies-Sandi bekerja dengan mentalitas baru, dengan perspektif baru, menjawab semua dinamika yang kemarin muncul," kata Fahri Hamzah di Gedung DPR RI, Jumat (13/10).

Fahri meminta Anies-Sandi tidak bersikap partisan. Warga DKI Jakarta sudah terpecah akibat Pilkada DKI, bahkan warga negara Indonesia terpecah akibat Pilkada DKI. Kini, Fahri mengatakan, Anies-Sandi harus datang sebagai milik semua orang dan milik seluruh bangsa. Anies-Sandi tidak boleh partisan.

Fahri juga berharap Anies Sandi bisa mulai mengembangkan sinyal-sinyal positif untuk semua kelompok. Tidak hanya untuk satu kelompok tertentu. Jika ada selamatan di Balai Kota, maka selamatan ini harus untuk semua orang. Wakil Ketua DPR ini berharap Anies-Sandi tidak memunculkan ketegangan baru.

"Anies Sandi harus mengobati semua luka yang kemarin muncul di Pilkada dengan cara menyatukan kembali narasi, menyatukan kelompok yang terpisah. Bahkan kalau bisa berkontribusilah meyakinkan bangsa Indonesia kalau kita tidak terpecah. Kita bersatu menghadapi masa depan, dan khususnya kota Jakarta," kata Fahri Hamzah.

Fahri juga meminta Anies-Sandi mengambil mentalitas positif yang dibangun Ahok-Djarot dalam bekerja. Gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta yang baru dapat mengambil hal-hal positif yang pernah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Yang tidak baik ditinggalkan, yang baik dilaksanakan. Hal-hal simbolik dari masa lalu yang menyebabkan ketegangan Pilkada harus disudahi.

"Lanjutkan yang positif. Nggak boleh jadi pemimpin yang punya dendam terhadap yang sudah lalu, seolah-olah mau menghapus yang sudah ada. Semua yang positif yang pernah dilakukan Pak Ahok dan Pak Djarot harus dilakukan dan diteruskan oleh Anies-Sandi. Saya kira dengan itu Jakarta punya harapan baru," ujar Fahri Hamzah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement