REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG, SUMBAR -- Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat, melakukan penebaran benih ikan sebanyak satu juta ekor di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, untuk melestarikan ikan asli danau vulkanik itu.
Kepala Bidang Uji Terap dan Kerja Sama BBPBAT Sukabumi, Calos Lisbon Sirait di Lubukbasung, Kamis, mengatakan satu juta ekor bibit ikan jenis nilem dan tawes ini merupakan hasil pemijahan atau proses pembuahan di BBPBAT Sukabumi.
"Bibit yang diserahkan itu merupakan bibit unggul," katanya saat temu ramah dengan pembudidaya ikan dan restocking ikan di Danau Maninjau, Kamis.
Ia menyebutkan penebaran benih ikan di Danau Maninjau dilakukan secara bertahap. Tahap pertama pada 7 Juli 2017, tahap kedua 21 Juli, tahap ketiga 3 Agustus, tahap ke empat 23 Agustus, tahap ke lima 7 September dan tahap ke enam 12 Oktober 2017.
Saat ini sebanyak 900 ribu ekor ikan yang telah ditebar dengan jenis nilem sebanyak 700 ribu ekor dan tawes 200 ribu ekor. Dalam waktu dekat, BBPBAT Sukabumi akan menebar 100 ribu ekor lagi ke Danau Maninjau sehingga mencapai satu juta ekor pada 2017.
Pada penebaran 700 ekor bibit ikan nilem pada Kamis (12/10), dihadiri Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Jambi Ahmad Jauhari Pamungkas, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, siswa SMA Agam Cendikian, masyarakat dan lainnya.
Ia menambahkan, Agam merupakan kabupaten yang paling banyak mendapatkan bantuan ikan dalam rangka restocking atau penebaran dari BBPBAT Sukabumi.
"Ini berkat kegigihan Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam," katanya.
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan penebaran sebanyak 2,76 juta ekor di sembilan kabupaten di Indonesia semenjak Januari sampai Oktober 2017.
Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Jambi, Ahmad Jauhari Pamungkas, menambahkan penebaran benih ikan ini dalam rangka meningkatkan populasi ikan atau sumberdaya ikan di perairan umum, dan meningkatkan produksi ikan.
Selain itu melestarikan keanekaragaman sumberdaya ikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau nelayan dari peningkatan pendapatan sektor perikanan.
Ia berharap masyarakat dapat menjaga dan memelihara ikan tersebut sehingga tujuannya tercapai nantinya.
Sementara Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto mengucapkan terimakasih kepada BBPBAT Sukabumi yang telah menunjuk daerah itu sebagai lokasi penebaran ikan.
"BBPBAT Sukabumi setiap tahun menunjuk Danau Maninjau sebagai lokasi penebaran ikan, dan saya berharap ini akan berlanjut," katanya.
Salah seorang warga Tanjung Raya, Riko mengatakan akan menjaga dan memelihara ikan yang telah ditebar agar keberadaan ikan ini bisa dimanfaatkan warga untuk menambah pendapatan mereka.
Ia juga berharap pemerintah melakukan penebaran ikan jenis rinuak, karena ikan asli Danau Maninjau ini sudah sulit ditemukan di perairan danau itu.
"Ini yang kita harapkan agar ikan asli Danau Maninjau tetap lestari," katanya.