REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gunung Sinabung kembali meletus pada Kamis (12/10) dini hari. Letusan yang terjadi sekitar pukul 02.45 WIB itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, letusan tersebut disertai dengan tinggi kolom abu vulkanik 2.000 meter. Disusul juga dengan guguran awan panas yang meluncur 1.500 meter ke arah selatan dan 2.000 meter ke arah Timur Tenggara.
“Lama gempa erupsi 366 detik,” ujar Sutopo saat dikonfrimasi di Jakarta, Kamis (12/10).
Sebenarnya, lanjut Sutopo, letusan gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara hampir setiap hari. Dengan demikian, masyarakat yang berada di zona merah pun sudah diungsikan sejak lama.
Desa-desa yang masuk dalam zona merah memang kosong dan ribuan masyarakat sudah mengungsi. Bahkan sebagian sudah direlokasi ke tempat yang lebih aman dan sebagian lagi menunggu relokasi, terangnya.
Masyarakat sudah terbiasa melihat letusan Gunung Sinabung. Sebab, gunung tersebut sudah ditetapkan berstatus awas pada 2 Juni 2015. “Sampai sekarang, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih tetap tinggi dan tidak dapat diprediksikan kapan letusan berakhir,” kata dia.