Rabu 11 Oct 2017 20:32 WIB

Dedi Siap Mundur dari Jabatan Ketua DPD Golkar Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Pertemuan Tertutup. Bupati Purwakarta yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (29/9).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pertemuan Tertutup. Bupati Purwakarta yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dedi Mulyadi siap mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Barat (Jabar) jika suara dukungan masyarakat terhadap partainya mengalami penurunan tren. Golkar Jabar, akan melakukan survei hingga April 2018. Selain Dedi, semua pimpinan DPD Golkar di tingkat kabupaten/kota pun akan melakukan hal serupa.

"Ya, semua pimpinan di Jawa Barat harus siap mundur kalau trend dukungan kepada Partai Golkar turun. Karena, kalau turun terus, berarti kepemimpinan yang kami jalankan tidak bermakna," ujar Dedi Mulyadi saat ditemui di Kantor DPD Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (11/10).

Dedi mengatakan, analisis tren dukungan tersebut akan dilakukan oleh tim khusus. Mereka, akan mengumpulkan data hingga bulan April tahun depan. Adanya kebijakan tersebut dimaksudkan untuk menjaga elektabilitas partai di semua wilayah Jawa Barat. "Ini juga agar seluruh pimpinan serius bekerja. Kesepakatan ini dibuat pakta integritasnya. Saya yang akan pertama tanda tangan," katanya.

Dedi pun menepis anggapan bahwa hal ini merupakan reaksi dari soliditas partai berlambang beringin terganggu. Karena, akhir-akhir ini muncul pernyataan dari sejumlah pengurus partai di tingkat kabupaten/kota menolak mendukung Dedi Mulyadi menjadi calon gubernur Jawa Barat.

"Kami masih solid. Surat keputusan masih dirumuskan DPP. Yang jelas, meskipun saya tidak merasa dirugikan, tapi pernyataan yang menggganggu soliditas partai itu bukan pengurus," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement