Selasa 10 Oct 2017 16:46 WIB

Pemprov NTB Terus Berupaya Tingkatkan Produk Ternak

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Seorang laki-laki merawat ternak sapi miliknya di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Selasa (10/11).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Seorang laki-laki merawat ternak sapi miliknya di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Selasa (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat ( Pemprov NTB) berupaya meningkatkan produksi dan harga ternak sapi. Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin mengatakan, melalui produksi ternak yang didukung stabilitas harga sesuai kebijakan pemerintah, merupakan upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta penguatan sektor peternakan itu sendiri.

"Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi sapi ternak adalah melalui inseminasi buatan dan metode alamiah," ujar Amin saat membuka workshop kelompok penerima paket bantuan hibah ternak di Hotel Lombok Plaza, Mataram, Selasa (10/10).

Amin menjelaskan, melalui program Bumi Sejuta Sapi yang dicanangkan sejak 17 Desember 2008, membuat NTB semakin dikenal sebagai ikon produksi sapi ternak.

"Kebutuhan akan sapi baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam daerah maupun daerah semakin tinggi," lanjut Amin.

Terlebih, lanjut Amin, bagi sebagian besar masyarakat NTB, sapi bukan hanya sebagai hewan peliharaan atau ternak untuk memenuhi kebutuhan ekonomi semata, namun juga secara simbolis memegang peranan penting dalam kegiatan adat, budaya, dan religius.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB Aminur Rahman mengatakan workshop kelompok penerima barang yang diserahkan kepada masyarakat menjamin program bansos dan hibah sesuai aturan dan prosedur yang berlaku.

"Sehingga secara hukum tidak menyebabkan adanya kerugian negara, mewujudkan tertib, dan kelengkapan administrasi, serta meningkatkan kapasitas kelompok usaha," kata Rahman.

Kegiatan yang berlangsung pada 10 Oktober dan 11 Oktober 2017 dihadiri 540 orang, terdiri atas 246 kelompok, 30 petugas teknis kabupaten, narasumber, tim teknis provinsi, dan peserta bidang teknis lainnya. Adapun bansos yang dihibahkan senilai Rp 15,87 miliar yang dialokasikan untuk 1.133 ekor sapi, 6.000 ekor unggas, dan 25 unit sarana prasarana peternakan.

Advertisement
Berita Lainnya