Jumat 06 Oct 2017 15:10 WIB

18 Tahun Mentawai, Pembangunan Perlu Dikebut

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Pantauan udara menggunakan Pesawat Pengintai TNI AU Boeing 737-200 di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (3/3).  (Republika/Agung Supriyanto)

Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet mengamini rencana Pemprov Sumbar dalam merancang percepatan pembangunan Mentawai. Hanya saja, ia menilai bahwa Mentawai akan sulit lepas dari status daerah tertinggal bila penanganan yang dilakukan masih saja seperti saat ini. Menurutnya, Mentawai baru benar-benar bisa maju bila ada perhatian khusus yang diberikan pemerintah pusat dan provinsi. Sementara saat ini, lanjutnya, kecepatan pembangunan Mentawai terkesan sama saja dengan kabupaten/kota lain di Sumatra Barat.

"Namun untuk mengeluarkan Mentawai dari daerah tertinggal tidak hanya persoalan infrastruktur, tapi juga butuh penanganan sektor lainnya. Sebab banyak faktor yang saling berkaitan yang menjadi penyebab suatu daerah menjadi tertinggal," jelasnya.

Meski begitu, ia mengapresiasi rencana percepatan pembangunan trans-Mentawai yang sebetulnya sudah dimulai sejak 2015 lalu. Menurutnya, kucuran anggaran dari pusat diyakini bisa mempercepat proses pembangunan.

Yudas menambahkan, Mentawai juga menghadapi masalah lain yang harus diselesaikan untuk entas dari ketertinggalan, yakni penambahan fasilitas pendidikan dan kesehatan.

"Penanganan Mentawai tak bisa setengah-setengah. Tapi menanganinya harus totalitas. Jika ingin membantu Mentawai agar terlepas dari daerah tertinggal maka perlu mendapatkan penanganan khusus diberikan," ujarnya.

Perekonomian Kepulauan Mentawai masih didominasi oleh empat sektor utama yakni pertanian sebesar 53 persen, perdagangan sebesar 20 persen, industri pengolahan 7 persen, dan pengangkutan 6 persen. Tingkat kemiskinan di Mentawai yang mencapai 15 persen menjadikannya wilayah yang memang butuh perhatian khusus dalam upaya keluar dari deretan daerah tertinggal.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement