Rabu 04 Oct 2017 19:49 WIB

Walkot: Wisata Air di Bekasi Terkendala Limbah

Pemandangan Curug Parigi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Curug yang mirip dengan air terjun Niagara di Amerika Serikat ini tersohor di media sosial.
Foto: Dea Alvi Soraya/ Republika
Pemandangan Curug Parigi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Curug yang mirip dengan air terjun Niagara di Amerika Serikat ini tersohor di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengungkapkan rencana menjadikan kawasan Curug Parigi sebagai tujuan wisata air masih terkendala kontaminasi limbah yang terjadi di Kali Bekasi.

"Saat ini masih terdapat beberapa pabrik yang membuang sampah ataupun limbahnya ke Kali Bekasi. Seharusnya curug Parigi sudah bisa dijadikan objek wisata," kata Rahmat di Bekasi, Senin (4/10).

Curug Parigi di Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, kata dia, memiliki potensi sebagai objek wisata yang menjanjikan karena terdapat air terjun mini bentukan alam yang menarik bila dikembangkan sebagai destinasi wisata.

Menurut dia, niat Pemkot Bekasi menjadikan kawasan itu sebagai tujuan wisata dibuktikan melalui upaya pembebasan lahan di kawasan itu pada 2017. Rencana pembangunan kawasan wisata air dari perbatasan Kabupaten Bogor hingga ke arah Curug Parigi akan dilengkapi taman dan tempat makan.

"Nantinya Kota Bekasi miliki Wisata Alam di Curug Parigi, walau masih dalam tahap pembebasan lahan di area yang akan dijadikan wisata, Insya Allah semua bisa lancar sesuai harapan," katanya.

Selain itu, Rahmat juga telah mengintruksikan Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk mengatasi pencemaran limbah yang kini masih mencemari aliran air Curug Parigi. Rahmat bersama jajarannya melakukan kegiatan menyusuri Kali Bekasi menggunakan perahu karet guna mendeteksi langsung sejumlah pelaku pencemaran limbah di kawasan itu.

Rombongan berangkat dari titik awal Pangkalan 6 Cipendawa menuju Curug Parigi Bantargebang. "Pemantauan ini berdasarkan komplain masyarakat atas tingginya tingkat pencemaran limbah di Kali Bekasi," katanya.

Dalam agenda inspeksi mendadak itu, Rahmat menyempatkan diri melakukan penyegelan di dua pabrik yang dilintasi yakni PT Prima Kremasindo yang memproduksi minuman ringan kemasan dan PT Prima Baja Utama yang bergerak dalam usaha pengolahan baja.

"Dua perusahaan ini kita hentikan sementara produksinya sampai mereka membenahi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan sejumlah perizinan terkait," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement