Senin 02 Oct 2017 13:55 WIB

Bertemu Wapres, Dubes Australia Bahas Bantuan untuk Rohingya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Puluhan pengungsi rohingya antri untuk mengambil bantuan di Kamp Pengungsian Jamtoli, Cox Bazar, Bangladesh, Minggu (1/10).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Puluhan pengungsi rohingya antri untuk mengambil bantuan di Kamp Pengungsian Jamtoli, Cox Bazar, Bangladesh, Minggu (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson di kantornya. Sekretaris Wakil Presiden Mohammad Oemar mengatakan dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Australia berkomitmen untuk memberikan bantuan bagi pengungsi Rohingya.

"Dia sampaikan keinganan Australia untuk ikut membantu Rohingya," ujar Oemar ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Senin (2/10).

Oemar mengatakan, wakil presiden mengapresiasi keinginan Pemerintah Australia untuk memberikan bantuan bagi Rohingya. Dalam hal ini, wakil presiden menyaranka agar bantuan tetap difokuskan untuk kemanusiaan dan jalurnya bisa melalui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Palang Merah Indonesia (PMI).

"Wakil presiden menyarankan agar nanti bisa koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Itu saja," kata Oemar.

Sebelumnya, Pemerintah Australia menyediakan bantuan hingga 5 juta AUS untuk membantu krisis kemanusiaan Rohingya. Bantuan Pemerintah Australia di Bangladesh akan disediakan melalui Program Pangan Dunia dan Organisasi Migrasi Internasional.

Selain itu, Australia juga akan bekerja sama dengan gerakan Palang Merah untuk menjangkau pengungsi yang terdampak oleh konflik. Total dana bantuan Australia untuk Rohingya dan masyarakat yang terdampak di Bangladesh menjadi lebih dari 50 juta AUD sejak 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement