Senin 02 Oct 2017 11:37 WIB

Aher Minta Masyarakat Mulai Antisipasi Banjir dan Longsor

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID,

Aher Minta Masyarakat Mulai Antisipasi Banjir dan Longsor

BANDUNG -- Memasuki musim hujan, Pemprov Jawa Barat meminta semua masyarakat mulai wasapada. Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, saat musim kemarau, semua masyarakat harus mengantisipasi kekeriangan. Begitu juga, memasuki musim hujan ini semua harus mulai mengantisipasi terjadinya banjir dan longsor.

"Kan longsor itu biasanya disebabkan oleh kekeringan juga. Jadi, ketika kekeringan itu pecah-pecah, nah kalau dimasukin hujan maka tanah jadi gampang longsor," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher, Senin (2/10).

Aher mengimbau, semua masyarakat terus waspada dan melakukan deteksi dini. Aher juga, meminta masyarakat agar mentaati semua arahan dari pemerintah daerah setempat ketika ada intruksi untuk segera mengevakuasi diri.

"Kalau ada perintah untung mengungsi, jangan ditunda-tunda sampai ada marabahaya. Karena, biasanya masyarakat juga mengetahui tempat tinggalnya rawan karena sudah ada di kawasan tersebut puluhan tahun," katanya.

Aher menegaskan, semua masyarakat yang tinggal di daerah rawan harus melihat ada perubahan nyata di hadapannya atau tidak. Kalau ada, sebaiknya secepatnya menyelamatkan diri. Apalagi, sudah diadvokasi oleh lembaga terkait.

"Ketika sudah ada deteksi dini, masyarakat harus segera menyelematkan diri. Karena apa pun lebih murah dari nyawa kita, keselamatan jiwa kita keselamatan kehidupan kita yang paling utama," katanya.

Aher mengatakan, kalau ada harta benda yang terkorbankan dan hilang maka dalam kalimat orang tua kita ada istilah harta bisa dicari yang penting keselamatan jiwa. Bahkan,di Jabar ada paribahasa banda tata rararga artinya benda itu yang menyelamatkan kita bukan sebaliknya. "Jadi, bukan sebaliknya kita yang menyelamatkan harta. Masyarakat harus terus siaga bencana," katanya.

Saat ditanya terkait penetapan status siaga bencana banjir dan longsor, Aher mengatakan, saat ini belum bisa dilakukan karena baru sehari dua hari. Selain itu, status siaga kekeringan pun saat ini belum di cabut. BMKG pun, memprediksi hingga Oktober pertengahan ini hujannya masih sedang. Diprediksi, di akhir Oktober baru akan terjadi hujan besar. "Tapi ternyata, di akhir September pun sudah hujan ya," katanya.

Terkait anggaran untuk bencana, Aher mengatakan, setiap tahun Pemprov Jabar rutin menggarkan dana tak terduga untuk antisipasi bencana sebesar Rp 75 miliar. Namun, dana tersebut tak pernah habis semuanya.

"Dana untuk bencana yang terpakai itu paling 10 sampai 20 persen. Itu pun kepakainya karena kami memberi bantuan ke kabupaten/kota," kata Aher seraya mengatakan, dana bencana tersebut memang cukup awet karena selama dirinya menjabat jadi gubenur anggaran tersebut tak pernah habis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement