Sabtu 30 Sep 2017 22:43 WIB

Kakor Brimob: Senjata di Bandara Soekarno-Hatta Bukan Senjata Tempur

Rep: Mabruroh/ Red: Ratna Puspita
DanKorp Brimob Polri Irjen. Pol. Murad Ismail menunjukan type senjata dan jenis peluru di kantor Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (30/9).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
DanKorp Brimob Polri Irjen. Pol. Murad Ismail menunjukan type senjata dan jenis peluru di kantor Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dankor Brimob Polri Irjen Murad Ismail mengatakan senjata yang tertahan di bandara Soekarno Hatta bukanlah senjata anti tank. Menurut dia, senjata tersebut hanyalah senjata kejut.

"Jadi ini bukan senjata antitank, senjata ini bukan untuk membunuh, ini untuk kejut," ujar Murad di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9).

Murad menerangkan cara kerja senjata Stand Alone Grenade Launcher. Senjata tersebut memiliki peluru bulat dengan pelbagai jenis seperti peluru karet, peluru hampa, peluru gas, air mata, dan peluru asap.

"Kalau mendengar mendengar nama arsenal Stand Alone Grenade Launcher itu kesannya luar biasa. Padahal, cara kerjanya itu (ketika) kita menembak lurus 45 derajat jatuh setelah 45 meter, dan pelurunya itu bulat ada banyak, ada peluru karet ada peluru hampa dan ada peluru gas air mata dan peluru asap ada juga peluru yang menimbulkan ledakan namun kabut," kata Murad, memaparkan.

Senjata ini, dia menerangkan, pernah digunakan pada 1998 namun saat ini berbeda model dan memiliki generasi yang terbaru. Kendati demikian, apabila diarahkan pada tembok, peluru tidak akan menghancurkan namun justru jatuh ke bawah.

"Ini peluru-peluru ini kalau kita tembakkan lurus, jatuh ke bawah dan menembus rumah saja tidak mungkin, jadi ini bukan untuk senjata antitank dan sebagainya," terang Murad.

Menurut Murad, senjata tersebut digunakan hanya untuk di daerah-daerah operasi pertempuran di dalam kota. Misalnya terdapat musuh di belakang pohon, maka ketika senjata tersebut digunakan hanya untuk membuat orang di belakang pohon terkejut dan kabur.

"Jadi untuk kejut dan orang di belakang pohon jadi lari. Dia tidak mematikan,namanya juga kejut. Jadi jangan dianggap ini yang paling berbahaya dan anti tank," ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement