Sabtu 30 Sep 2017 20:01 WIB

'Film G30S/PKI Versi Lama Benar Adanya'

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Film G30 S PKI (ilustrasi)
Foto: Yuotube
Film G30 S PKI (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga Jenderal Abdul Haris Nasution menyatakan ketidaksetujuannya terkait wacana pembuatan film baru tentang pemberontakan G30SPKI. Pasalnya, mereka menilai kejadian dalam film ini adalah benar adanya. "Saya bilang kalau versi lama itu asli," ujar putri sulung Nasution, Hendrianti Saharah Nasution di Museum Jenderal Nasution, Sabtu (30/9).

Perempuan yang kerap disapa Yanti ini mengatakan, dalam film tersebut sedikit sekali adegan yang didramatisir. Sedangkan cucu Nasution, Eka Trisna Ediyanti mengatakan, kejadian yang digambarkan dalam film di rumah kakeknya memang benar.

Menurut Eka, Arifin C Noer, sutradara film G30S/PKI telah melakukan pendalaman selama kurang lebih setahun dalam membuat film itu. "Buat dari setahun malah ya, terus opah (Nasution, Red) sama omah di-approach benar enggak si ini, sampai waktu di buat di sini pun itu memang di pandu sama opah dan omah," tutur Eka.

Bahkan, menurut Eka, kengerian yang tergambar di film tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan saat kakek dan neneknya mengalami hal tersebut. "Oh itu enggak ada serem-seremnya, kejadian yang sebenarnya memang lebih seram," kata dia.

Seperti diketahui, berdasarkan sejarah yang tertulis, pemberontakan PKI terjadi pada tahun 1965. Pada aksi itu, tujuh jenderal tertinggi ABRI diburu oleh Pasukan Cakrabirawa yang telah berada di bawah kontrol PKI.

Salah satu target adalah Jenderal AH Nasution. Nasution berhasil meloloskan diri. Namun, putrinya, Ade Irma Suryani dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean tewas pada 1 Oktober 1965 dini hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement