Sabtu 30 Sep 2017 17:12 WIB

HNW: Sila Pertama Pancasila Mengoreksi Paham Komunis

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Hidayat Nurwahid
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hidayat Nurwahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menilai Pancasila telah memberi kenyamanan bagi setiap umat beragama, termasuk umat Islam. Karena sila pertama Pancasila memberi kebebasan umat beragama menjalankan keyakinannya. "Dengan Sila pertama kita juga bisa mengkoreksi paham yang tak sesuai di Indonesia, seperti paham komunis," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Hal ini disampaikan Hidayat saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar di Aula Mitra Nusantara, Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (30/9). Dengan kebebasan beragama yang telah dituangkan dalam Pancasila, Hidayat berharap umat Islam bisa menatap ke depan dan mengisi pembangunan.

Tidak hanya mempersoalkan perbedaan kelompok, seperti saling mengkafirkan dan membid'ahkan. Bila membaca sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, menurutnya, tanpa peran umat Islam, tak akan ada Pancasila dan NKRI.

Dia menegaskan, bukan perkara mudah mengurus negara yang baru merdeka. Demi menjaga keutuhan, para tokoh-tokoh Islam rela menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Karena itu, tokoh Islam menerima penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, agar Indonesia tetap bersatu.

Menurutnya, setelah 72 tahun merdeka seharusnya kesempatan umat Islam lebih besar ke arah produktif. Bukan persoalan sekedar saling membid'ah dan mengkafirkan. "Kalau ummat Islam hanya membicarakan soal bid'ah, lalu siapa yang akan mengurus Indonesia?" ujarnya.

Kalau umat Islam antipati kepada negara Indonesianya, akan membuat ummat Islam menjadi tak bersemangat dalam mengisi Indonesia. "Kalau ummat Islam tak mengisi Indonesia maka peran itu akan diambil oleh pihak lain," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement