REPUBLIKA.CO.ID, MANGUPURA, BALI -- Pemerintah Kabupaten Badung, Bali membangun pos komando induk untuk membantu pendataan dan penyaluran logistik kepada para pengungsi Gunung Agung di daerah itu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari di Mangupura, Jumat, mengatakan posko yang bertempat di Kantor Pemadam Kebakaran, Puspem Badung ini, berfungsi untuk pusat informasi dan penerimaan bantuan logistik.
"Dalam pembuatan posko ini, kami dibantu seluruh jajaran muspida, organisasi perangkat daerah, PMI, Tagana, dan unsur lainya," ujar Ermy.
Ia mengatakan, apabila masyarakat ingin melaporkan adanya pengungsi Gunung Agung di lingkungannya, kata dia, bisa menyampaikan informasi ke pihak desa setempat. "Kami mengharapkan, dari desa informasi akan diteruskan ke camat, yang dilanjutkan ke posko induk," ujarnya.
Di posko induk dibangun empat tenda yang dibuat BPBD Badung da tiga tenda dibangun Dinas Sosial yang difungsikan untuk penanganan informasi, pendaftaran relawan, logistik, dan dapur umum.
Pembangunn posko ini, siaga selama 24 jam hingga kondisi Gunung Agung sudah dikatakan aman. Namun, apabila dalam keadaan darurat, masyarakat bisa menghubungi call center di nomor 08113894000 atau 0361413417.
Sementara itu, jumlah pengungsi dari Karangasem di Badung terus meningkat. Berdasarkan data terakhir pada Kamis (28/9) Pukul 23.00 Wita, tercatat jumlah pengungsi 5.923 orang.
Para pengungsi tersebar di seluruh kecamatan, yakni terbanyak di Kuta Utara sejumlah 1.640 orang, Kuta Selatan (1.536 orang), Mengwi (1.095 orang), Abiansemal (1.011 orang), Kuta (375 orang), serta Kecamatan Petang (266 orang).
"Hingga saat ini petugas bersama pihak banjar, desa/kelurahan, dan kecamatan terus melakukan pendataan," ujarnya.