REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu, mengatakan empat gelaran (event) pariwisata di provinsi itu masuk dalam top 100 nasional yang sudah identifikasi Kementerian Pariwisata.
"Ke-empat event tersebut yakni, parade kuda berhias dan budaya berkuda Pasola di Pulau Sumba serta Flores yakni parade kebangsaan di Ende dan balap sepeda internasional "Tour de Flores" di Pulau Flores," katanya di Kupang, Kamis.
Marius menjelaskan, Kementerian Pariwisata melakukan identifikasi seluruh event seni dan budaya di seluruh Indonesia yang hebat dan terkenal untuk dijadikan top 100 nasional.
Selanjutnya, kata dia, 100 event itu akan diseleksi kembali menjadi 10 event nasional yang ditetapkan sebagai "branding" nasional untuk dipromosikan ke jagat pariwisata internasional.
Ia mengatakan, sejumlah event yang teridentifikasi di NTT itu masih menyebar di Pulau Flores dan Sumba, sementara di Pulau Timor sendiri belum ada "branding" yang kuat.
"Untuk itu kami minta dukungan masyarakat karena sudah dalam rencana kami menciptkan "branding" di Pulau Timor melalui festival budaya trandisional seperti budaya dawan, helong," katanya.
Marius berharap event-event yang dimiliki itu masuk dalam 10 top nasional karena NTT merupakan salah satu destinasi wisata unggulan secara nasional yang terkenal memiliki wisata Taman Nasional Komodo (TNK) di Labuan Bajo, Pulau Flores.
"Bapak Presiden juga meminta agar event yang sudah terkenal agar ditetapkan waktunya, tidak diubah-ubah lagi, misalnya tanggal 5 Juli maka tetap setiap tahun atau tidak diundur-undur lagi," katanya.
Untuk itu berbagai event pariwisata harus dirancang semenarik mungkin sehingga membuat wisatawan terus tertarik untuk datang di setiap jadwal pelaksanaannya, katanya.
"Oleh karena itu event organizer yang menyelenggarakannya juga harus dipastikan yang betul-betul profesional dan bertanggun jawab," katanya.
Kemudian, lanjut Marius, ditekankan pula dalam rapat koordinasi tersebut bahwa semua pelaksanaan event pariwisata di daerah harus berdampak langsung menumbuhkan perekonomian masyarakat.
"Tentu semua ini bisa kita siapkan dengan baik melalui komitmen dan koordinasi yang kuat antara pemerintah provinsi dan kabupaten serta berbagai sektor terkait lainnya di daerah," katanya.