Kamis 28 Sep 2017 17:46 WIB

DIY Jadi Model Manajemen Kinerja Aparatur se-Indonesia

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Fernan Rahadi
Yogyakarta
Foto: Nico Kurnia Jati
Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Manajemen kinerja yang sudah diterapkan di Yogyakarta diharapkan menjadi model bagi aparatur provinsi/kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sehingga DIY menjadi laboratorium manajemen kinerja di daerah lain.

"Karena sudah tiga tahun berturut-turut hasil evaluasi kinerjanya mendapat predikat A. Berarti di sini secara organisasi maupun individu sudah menerapkan manajemen kinerja ini," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asnam Abnur pada saat Pembukaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah DIY dan penyerahan buku "Maretas Jalan Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik" di Hotel Melia Purosani, Kamis (28/9).

Dengan demikian, lanjutnya, manajemen kinerja yang diterapkan di DIY tidak hanya untuk DIY saja, melainkan juga untuk seluruh provinsi, termasuk juga pemerintah daerah kabupaten/kota se Indonesia. Asnam berharap tidak lagi yang namanya serapan (anggaran) menjadi ukuran, WTP (Wajar Tanpa Pengecualian-Red) jadi kebanggaan.

"Tetapi yang menjadi ukuran (keberhasilan) itu apa sih yang dihasilkan dari pengeluaran uang. Jadi setiap organisasi di unit-unit pemerintahan itu harus punya target apa yang mau dihasilkan. Kemudian kira-kira pencapaian target itu butuh berapa dananya. Sehingga nanti orang akan melihat manfaat dari anggaran yang dikelola secara fisik. Jadi itu yang menjadi model," tuturnya.

Dikatakan Asnam, DIY bisa dijadikan tujuan wisata baru yakni wisata studi tiru akuntabilitas kinerja pemerintahan bagi 514 kabupaten/kota se-Indonesia. "Kalau bisa DIY menjadi pendamping nasional dalam hal kinerja pemerintahan," kata Asnam.

Secara terpisah, Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto menjelaskan laboratorium manajemen kinerja dalam arti DIY dijadikan pilot project penerapan performance based budgeting (penganggaran berbasis kinerja-Red). Artinya, praktek yang selama ini diterapkan di DIY akan dijadikan best practice. "Jadi seperti itulah yang seharusnya dilakukan baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan, pengendaliannya," jelasnya pada Republika.

 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement